Diduga ‘Mainkan’ BBM Bersubsidi, Mahasiswa Laporkan SPBU Punggulaka ke ESDM Sultra

136
Diduga 'Mainkan' BBM Bersubsidi, Mahasiswa Laporkan SPBU Punggulaka ke ESDM Sultra
BBM BERSUBSIDI - Kepala Bidang Migas, Ketenagalistrikan dan EBTKE ESDM Sultra Andi Azis saat berdialog dengan para demonstran di kantor ESDM Sultra, Senin (19/12/2016). Massa aksi melaporkan adanya indikasi pelanggaran terkait penyaluran BBM bersubsidi oleh SPBU Punggulaka. (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)
Diduga 'Mainkan' BBM Bersubsidi, Mahasiswa Laporkan SPBU Punggulaka ke ESDM Sultra
BBM BERSUBSIDI – Kepala Bidang Migas, Ketenagalistrikan dan EBTKE ESDM Sultra Andi Azis saat berdialog dengan para demonstran di kantor ESDM Sultra, Senin (19/12/2016). Massa aksi melaporkan adanya indikasi pelanggaran terkait penyaluran BBM bersubsidi oleh SPBU Punggulaka. (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pemerhati Investasi Pertambangan (Forsemesta) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangi Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra untuk melaporkan adanya indikasi pelanggaran terkait penyaluran BBM bersubsidi oleh SPBU Punggulaka, Senin (19/12/2016).

Kordinator Lapangan Ilwan Onan mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang mereka lakukan, sering ditemukan pengisian BBM jenis solar dan premium yang menggunakan jeriken. Selain itu, mereka juga kerap melihat adanya pembeli menggunakan drum yang dimuat ke dalam mobil, bahkan ada juga yang menggunakan tanki rakitan dengan kapasitas mencapai ratusan liter tanpa adanya legalitas resmi.

“Kami datang di sini punya bukti, ada fotonya saat melakukan pemuatan,” kata dia saat berdialog dengan pihak ESDM.

Untuk itu, mereka mendesak pihak ESDM Sultra agar mengambil langkah-langkah solutif sesuai dengan kewenangan yang ada agar permasalahan tersebut segera terselesaikan.

Kepala Bidang Migas, Ketenagalistrikan dan EBTKE Distamben Sultra, Andi Azis yang menerima massa aksi mengaku sangat mengapresiasi tindakan kritis para mahasiswa itu. Pasalnya, jika benar yang terjadi di lapangan seperti tanki rakitan, tentunya daerah kehilangan pendapatan sekitar Rp 3 juta dan negara juga ikut kehilagan pemasukan sekitar Rp 5 juta.

“Jadi kerugian itu ada sekitar delapan jutaan, belum lagi masyarakat, dengan adanya pengawasan seperti ini, kami juga merasa terbantu,” kata Andi Azis.

Dirinya juga mengajak para demonstran untuk bersama-sama menemui pihak Pertamina esok hari agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan secepatnya. “Ini kita akan selesaikan di Pertamina. Jadi besok, kita sama-sama kesana,” ujarnya. (B)

 

Reporter: Irsan Rano
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini