Diganti dari Ketua DPD PDIP Sultra, Abu Hasan Klaim Surveinya Masih Tinggi

321
Bupati Buton Utara, Abu Hasan
Abu Hasan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan mengaku legawa diganti dari Kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Sulawesi Tenggara (Sultra) 30 Juni 2020 lalu. Kedudukan itu diisi oleh Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas.

Kendati diganti, kans untuk meraih rekomendasi dari partai besutan Megawati Soekarnoputri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Butur yang bakal dihelat Desember 2020 mendatang diklaim tetap terbuka lebar dan percaya diri didukung PDIP nanti.

“Justru akan saya diperkuat dalam rangka pemenangan saya di Kabupaten Buton Utara. Sehingga rekomendasi akan tetap kepada saya, karena reposisi ini juga berkaitan dengan untuk penguatan di Kabupaten Buton Utara melalui pintu PDI Perjuangan,” tegas Abu Hasan saat ditemui di Kendari, Kamis (9/7/2020).

Ia memandang, rotasi yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tidak terkait dengan rendahnya survei elektabilitas dirinya untuk maju di kontestasi politik lima tahunan itu. Sebaliknya, dirinya menyebut surveinya jauh lebih tinggi daripada dua calon penantang lain.

Menurut dia, indikator hasil survei yang dianggap sebagai penyebab ia diganti tersebut merupakan survei yang dilakukan enam bulan bahkan satu tahun belakangan. Sebab, survei terbaru Mei 2020 menyatakan elektabilitasnya lebih tinggi dari Ridwan Zakaria dan Aswadi Adam.

“Kalau membaca survei, jangan membaca yang satu tahun lalu atau 6 bulan lalu. Survei terakhir Mei posisi saya itu, 34,25 persen, Ridwan Zakaria, 30,25 persen, Aswadi Adam 27 persen. Jadi survei terkahir saya lebih tinggi dari Ridwan Zakaria dan Aswadi Adam,” jelas Abu Hasan.

Tidak terlampau jauh angka survei itu dengan dua penantang lain, diakui Abu Hasan karena ia terlambat melakukan sosialisasi. Sebab, ia mengaku lebih banyak berkonsentrasi melakukan tugas-tugas sebagai kepala daerah, baik tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

“Saya bekerja untuk bersosialisasi diri untuk Cakada baru 3-4 bulan, sehingga wajar kalau elektabilitas saya, nanti survei Mei ini baru naik melampaui calon-calon yang lain. Dan itu belum sampai di DPP, yang dibaca DPP baru sampai (hasil survei) enam bulan dan satu tahun yang lalu,” ujarnya.

Lebih jauh Abu Hasan mengatakan, pertimbangan DPP mencopot dirinya dari kursi pimpinan PDIP Sultra dinilai cukup matang. Lantaran, ia akan kerepotan mengurus partai dengan adanya pilkada di 7 kabupaten. Di saat yang sama, ia juga harus fokus untuk pemenangannya di Butur.

“Kalau hanya mengurus partai di tingkat provinsi tidak terlalu menggerus waktu, tapi kalau tiba saat masa kampanye, saya harus turun di kabupaten/kota apakah turun mendampingi calon lain atau turun mendampingi DPP berkampanye di kabupaten/kota,” tukas dia. (a)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini