Dijuluki Penemu Kotak Suara Kardus, Arief Budiman Ingin Pakai Brankas

191
Dijuluki Penemu Kotak Suara Kardus, Arief Budiman Ingin Pakai Brankas
RAPAT KERJA - Arief Budiman saat Diskusi Media dan Rakor KPU Provinsi Jawa Tengah di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2019). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, SEMARANG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menekankan pentingnya kesiapan logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010. Arief mencontohkan kertas suara diharapkan memiliki kualitas yang bagus agar tidak mudah rusak.

Arief mengungkapkan dirinya dijuluki penemu kotak kardus lantaran menetapkan kotak suara berbahan karton kedap air untuk digunakan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2019.

“Saya waktu itu digodai dan dijuluki penemu kotak kardus. Kotak kardus yang lebih baik dari alumunium, saya ini sebetulnya ingin menemukan kotak suara seperti brankas, jadi pakai kombinasi gitu,” kata Arief saat Diskusi Media dan Rakor KPU Provinsi Jawa Tengah di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2019).

Dengan menggunakan kotak suara seperti brankas, kata Arief, ketika akan menghitung perolehan suara maka PPK harus menemukan kombinasinya dulu atau kata sandi.

“Tapi memang di banyak negara, di sana yang namanya kotak suara itu jauh lebih ringan, lebih tipis, lebih simpel dibandingkan kotak suara karton kedap air yang dibikin oleh KPU RI,” terang Arief.

Kendati demikian, di negara yang dimaksud Arief yaitu Meksiko, tidak segaduh penggunaan kotak suara berbahan karton kedap air pada Pemilu 2019. Arief menuturkan bahwa masyarakatnya lebih tenang dan lebih percaya pada penyelenggara pemilu.

Oleh sebab itu Arief menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap proses penyelenggaraan pemilu dengan kerja transparan. Dengan bekerja secara transparan, masyarakat akan mengetahui apa yang dikerjakan oleh KPU sehingga meminimalisir prasangka-prasangka terhadap KPU.

“Tapi kalau kita kerjanya sembunyi-sembunyi orang udah curiga. Kalau orang tidak percaya terhadap penyelenggaranya, dia tidak akan dipercaya dengan hasilnya. Kalau dia tidak percaya terhadap hasilnya maka hasilnya akan menimbulkan konflik,” tandasnya.

Selanjutnya adalah pentingnya kerja profesional dan berintegritas. (b)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini