Dikbud Sebut Kualitas Pendidikan Sultra Meningkat

447
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio
Asrun Lio

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio mengaku angka kualitas pendidikan di Sultra terus meningkat setiap tahunnya sejak 2018 hingga 2020. Peningkatannya mencapai lima persen.

“Kualitas pendidikan kita meningkat tiap tahunnya, 2018 angka itu berada di posisi 73 persen. Dan meningkat menjadi 78 persen di tahun 2020 untuk jenjang pendidikan SMA atau sederajat,” terang Asrun Lio

Baca Juga : 2020 Dikbud Siapkan Rp3 Miliar untuk Program Sultra Cerdas

ditemui usai mengikuti tes asesmen jabatan pemimpin tinggi (JPT) pratama lingkup Pemprov Sultra, di Hotel Claro Kendari, Kamis (20/2/2020).

Secara nasional, sambungnya, angka partisipasi murni (APM) Sultra sudah cukup baik. Pihaknya pun terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra, utamanya di daerah-daerah pelosok.

BACA JUGA :  Kendari dan Konsel Jadi Daerah dengan Kasus DBD Tertinggi di Sultra per Januari 2024

“Kualitas pendidikan suatu daerah menjadi sangat penting, mengingat ini akan bermuara para peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Untuk itu kita terus menggenjot mutu pendidikan kita,” ucapnya.

Asrun juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah menyiapkan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

“Nah kalau ada yang tidak bersekolah oleh karena kemampuan ekonominya maka kita harus bantu dia dengan beasiswa, supaya dia bisa sekolah. Ini juga yang terus digenjot oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi-Lukman Abunawas dalam Sultra Cerdas,” terangnya.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Baca Juga : Kadis Dikbud Sultra: Guru Tetap Kerja Profesional

Melalui perluasan akses pendidikan, ia memastikan bahwa semua siswa pada usia sekolah bisa menempuh pendidikan. Tidak ada alasan lagi, entah karena gedung sekolah atau alasan karena tidak memiliki biaya.

“Kalau misalkan di sekolah itu sudah banyak siswanya, lalu daya tampungnya masih kurang maka kita tambah akses gedungnya. Itu dimaksud dengan perluasan akses pendidikan dan kita pastikan bahwa semua siswa pada usia sekolah bisa bersekolah. Kalau semua siswa bersekolah maka kualitas pendidikan kita itu pasti meningkat dengan sendirinya,” tutupnya. (B)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini