Dikbud Sultra Segera Usulkan Pengadaan Barang Baru Sekolah Terdampak Banjir

103
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio
Asrun Lio

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebabkan beberapa sekolah juga terkena dampak. Sehubungan dengan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bakal mengusulkan pengadaan barang baru untuk SMA dan SMK yang terdampak banjir, khususnya sekolah-sekolah yang berada di daerah kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Konawe serta beberapa daerah lainnya yang terdampak.

Pelaksanaan Tugas (Plt) Dikbud Sultra Asrun Lio, mengatakan kerusakan sekolah yang terjadi di beberapa wilayah banjir menjadi fokus pemerintah, baik di kabupaten, provinsi dan pusat.

Baca Juga : Diknas Konawe Sebut 42 Sekolah Terdampak Banjir

“Upaya ini terus diperbincangkan. Untuk itu kami akan berupaya bekerja cepat untuk mendata kebutuhan masing-masing sekolah terkait kerusakan asetnya akibat banjir. Apalagi Gubernur Sultra juga telah mengintruksikan ke kami untuk segera proses pengusulannya,” ungkapnya, ditemui Rabu (19/6/2019).

Hingga saat ini, pihaknya juga akan terus memantau kondisi sekolah serta perlengkapannya yang rusak akibat banjir. Hal ini agar usai bencana yang melanda, para siswa dapat langsung melakukan aktifitas belajar mengajar tanpa ada gangguan infrastruktur. Hal ini demi menunjang pendidikan di Sultra. Jangan karena bencana, aset-asetnya rusak sehingga proses belajar mengajar mereka jadi tidak optimal.

Sementara itu, pihaknya mencatat SMA dan SMK yang terendam banjir sampai saat ini yakni SMKN 1 Molawe, SMKN 1 Andowia, SMAN 1 Oheo. Sedangkan sekolah yang terputus akses mobilisasinya yaitu SMAN 1 Oheo, SMAN 1 Wiwirano, SMAN 1 Landawe, SMAN 1 Langgikima, SMKN 1 Langgikima serta SMKN 1 Wonggeduku Kabupaten Konawe.

Baca Juga : Dikbud Sultra Minta Sekolah Tingkatkan Pencapaian Nilai UN

Kata dia, jika masih ada sekolah yang terendam banjir sampai libur semester usai, pihaknya akan mengeluarkan surat untuk peliburan sekolah. Sebab, mengingat, kondisi banjir bukan hanya merendam sekolah saja namun beberapa infrastruktur lain penunjang belajar mengajar juga terdampak.

“Upaya kami akan meliburkan mereka. Serta mencari alternatif lain agar para siswa di sana tetap memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya. Jika pada saatnya masuk sekolah mereka masih terendam banjir, maka kita akan berikan ruang khusus untuk sementara. Tapikan sampai sekarang mereka masih libur,” kata Asrun

Baca Juga : Dikbud Sultra Dukung Bahasa Daerah Jadi Mata Pelajaran di Sekolah

Ia menambahkan, saat ini untuk SMA dan SMK belum ada proses belajar dikarenakan masih dalam kondisi usai sementer. Sekolah baru akan masuk tanggal 21 juni untuk pembagian rapor, setelah pembagian rapor, siswa masih akan diliburkan selama 1 minggu.

Untuk diketahui, pendaftaran mulai tanggal 1-5 Juli. Sementara proses verikasi hingga pengumuman diperkirakan sampai pertengahan Juli. Setelah itu baru ada pembagian kelas. “Untuk itu, sampai saat ini belum ada proses belajar mengajar. Jadi kita harapkan semua sekolah yang terdampak banjir itu segera kembali normal dan kita harpakan sebelum proses belajar mengajar semua sekolah sudah bersih,” tutup Asrun. (a)

 


Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini