Disebut Berkantor di Teras Sekolah, Ini Kata Kasek SMAN 1 Tomia

441
papan-nama-kepala-sekolah-ilustrasi_20160906_175915
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – La Hunju, Kepala Sekolah SMAN 1 Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan berkantor di teras sekolah. La Hunju diangkat menjadi kepala sekolah beberapa minggu lalu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi.

papan-nama-kepala-sekolah-ilustrasi_20160906_175915
Ilustrasi

Sementara kasek SMAN 1 Tomia sebelumnya Dahlan P, disarankan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra untuk tetap menjalankan tugas pokok sebagai kasek karena sejak Maret 2016 lalu SMA sudah berada di bawah naungan pemerintah provinsi.

La Hunju yang ditemui menepis isu miring tersebut. Menurut La Hunju, sejak menerima Surat Keputusan (SK) Bupati Wakatobi sebagai Kasek SMUN 1 Tomia sudah melakukan koordinasi dengan kasek sebelumnya serta seluruh dewan guru.

“Sejak menerima SK Bupati Wakatobi sebagai Kasek SMUN 1 Tomia, saya sudah koordinasi dengan kasek sebelumnya serta semua dewan guru. Termasuk kunci ruang kasek sudah diserahkan oleh kasek sebelumnya. Jadi tidak benar jika saya berkantor di teras,” terang La Hunju, Senin (31/10/2016).

Kata La Hunju, kewajibannya dengan kasek sebelumnya yang belum dilaksanakan hingga saat ini yakni serah terima jabatan dan aset. Namun itu tergantung kesiapan kasek sebelumnya.

“Yang belum kami laksanakan yakni serah terima jabatan dan aset. Kalau kasek sebelumnya sudah siap maka secepatnya juga kami akan lakukan,” katanya.

Sementara itu, Dahlan P yang dihubungi Zonasultra.com mengaku jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra menyarankan dirinya untuk tetap menjalankan tugas sebagai kasek. Hanya saja Dahlan tetap menghargai kebijakan Pemkab Wakatobi sehingga dirinya hanya menjalankan tugas sebagai pegawai negeri sipil (guru) biasa.

Berita Terkait : 16 Kasek di Wakatobi Dipindahkan Hanya Lewat SMS

“Kenapa kita belum serah terima jabatan dan aset karena dari hasil koordinasi dengan Pemprov Sultra, kami dianjurkan untuk tetap menjalankan tugas sebagai kasek. Terkait aset, semua data ada sama bendahara aset dan bendahara keuangan. Saya dan teman-teman kasek lain tetap menghargai keputusan Pemkab Wakatobi, sehingga jika masuk kantor maka kami menempatkan diri sebagai guru biasa,” ucap Dahlan.

Dahlan menambahkan, jika semua kasek SMA di Wakatobi yang dilengserkan beberapa waktu lalu baru satu sekolah yang melaksanakan serah terima jabatan dan aset, yaitu SMAN 1 Wangi-wangi. Pasalnya, sekolah ini mengelola anggaran banyak sehingga kasek yang baru harus memiliki data terkait aset sekolah. (B)

 

Reporter : Duriani
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini