Disinyalir, Proyek Mangkrak Dinas PU Konkep di Wawonii Tengah

636
Disinyalir, Proyek Mangkrak Dinas PU Konkep di Wawonii Tengah
PROYEK AMBURADUL - Wakil Ketua DPRD Konkep, Abdul Rahman saat meninjau pembangunan jaringan irigasi tahun anggaran 2017 didesa pesue kecamatan wawonii tengah. Dalam peninjauannya, hasil konstruksi jaringan pada bangunan irigasi tersebut tidak terurus.. (Arjab Karim/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LANGARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) menduga dua item kegiatan pembangunan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Daerah (Pemda) setempat tahun anggaran 2017 lalu, banyak amburadul.

Hal itu diungkap Wakil Ketua I DPRD Konkep, Abdul Rahman pasca peninjauan dua titik pembangunan di kecamatan Wawonii Tengah, yakni pembangunan talud pengaman kali di desa Rawa Indah dan jaringan irigasi desa Pesue.

“Banyak kegiatan dinas PU tidak tuntas. hasil peninjauan beberapa saat lalu, kondisinya dua kegiatan itu sangat memprihatinkan. Lebih parah lagi, talud itu belum turun penyangga tapi sudah mau roboh”” ujar Abdul Rahman kepada ZONASULTRA.COM di Langara, Jum’at (16/02/2018).

Disinyalir, Proyek Mangkrak Dinas PU Konkep di Wawonii Tengah
Wakil Ketua Dprd Konkep, Abdul Rahman ketika meninjau hasil pembangunan talud pengaman kali tahun 2017 didesa rawa indah kecamatan wawonii tengah

Menurutnya, amburadulnya kedua proyek itu lantaran fungsi pengawasan internal dinas terkait tidak berjalan dengan baik. Selain itu, rekanan pelaksana proyek juga tidak berkompeten. Karena kualitas pekerjaannya sangat memprihatinkan.

“Anggaran dan kontraktor pelaksananya itu yang belum kita tau. Makanya kita akan langsung dengarkan keterangan dari para pihak ini setelah pemanggilan kedua yang direncanakan minggu kedua nanti,” katanya.

Berdasarkan peninjauan lapangan, kata politisi PKS ini, dua kegiatan pembangunan konstruksi itu sangat tidak menggembirakan. Talud yang baru dibangun sudah nyaris rubuh, laintainya pecah.

“Sementara pembangunan irigasi juga menggunakan batu kali dan itu menjadi dasar laporan masyarakat sehingga kami meninjau langsung lokasinya”, terangnya.

Edison (35), salah seorang warga di desa Rawa Indah mengatakan, anggaran pada kegiatan pembangunan talud itu berkisar miliaran rupiah. Namun dia tidak tahu pasti siapa kontraktor pelaksananya.

Sementara itu, kepala desa Pesue Muhammad Junaid saat dikonfirmasi mengaku, pembangunan irigasi di desanya itu hingga kini belum selesai. Dia juga tidak tau pasti siapa rekanan proyek itu.

“Terakhir saya lihat kerja itu tahun lalu, tapi sudah lama. hasil pembangunannya kira-kira sekitar 50 persen karna masih banyak belum diselesaikan,” katanya. (B)

 


Reporter : Arjab Karim
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini