Distanak Tegaskan Sultra Tidak Butuh Beras Impor

121
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Nasir
Muhammad Nasir

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Nasir menegaskan bahwa Sultra tidak membutuhkan beras impor.

Menurutnya, Sultra tidak membutuhkan beras impor karena sejak 2008 Sultra sudah mengalami surplus sebanyak 30.000 ton, dan saat ini malah sudah mencapai surplus 93.000 ton.

Dari 23.000 ton kebutuhan 2,7 juta jiwa penduduk Sultra akan beras, lanjut Nasir, tertutupi dengan ketersediaan beras tersebut.

“Bahkan kita suplai juga ke Sulawesi Selatan, beras kita dilabeli di bagian Indonesia Timur, Jawa Timur,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya pekan lalu.

Meskipun ada beras yang masuk, hal yang biasa dalam perdagangan. Akan tetapi, secara kuantitas dan kualitas Sultra sudah surplus, dan bukannya swasembada.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

(Baca Juga : Gempita: Stok Melimpah, Sultra Tak Butuh Beras Impor)

“Swasembada itu berarti baru cukup. Kalau kita surplus berarti lebih. Dari tahun 2008 kita sudah surplus. Bukan sekarang baru surplus,” tambahnya.

Hanya memang ada daerah-daerah yang kondisi alamnya tidak memungkinkan. Sebab, 17 kota dan kabupaten di Sultra ada yang masih minus. Tapi secara keseluruhan memang sudah surplus.

Misal, Kabupaten Wakatobi tidak ada lahan persawahan di sana. Muna Barat belum banyak lahan yang ditanami padi Gogo, begitu juga di Muna persawahannya masih kurang.

Nasir mengungkapkan, yang menjadi persoalan sekarang hanya masalah pendistribusian. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan hanya sebagai pihak yang memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana bagi petani untuk memproduksi, setelah produksi ada, maka tugas SKPD lainnya untuk mendistribusikan.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Sultra Diberi Gelar Adat Suku Tolaki

“Kalau sudah dilapangan, kalau tidak ada beras di suatu kabupaten, kurang stok, dan harga naik misal. Seolah-olah kami semua punya urusan. Padahal kita paham, masing-masing ada tupoksi,” ujarnya.

Mantan Kepala Bappeda Konawe itu menuturkan, pihaknya akan terus berkontribusi dalam memacu petani untuk terus meningkatkan produksi beras nasional. Sehingga Sultra bisa mengekspor beras keluar daerah.

“Kita juga ingin berkontribusi, jadi kita tidak akan pernah berhenti berinovasi sampai Sultra bisa melakukan ekspor beras,” tutupnya. (A)

 


Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini