DPRD Baubau dan Pemkot Rapat Tertutup Bahas LPJ

52
DPRD Baubau dan Pemkot Rapat Tertutup Bahas LPJ
RAPAT TERTUTUP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau dan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat menggelar rapat tertutup, pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2019, Selasa (30/6/2020). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau dan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat menggelar rapat tertutup, pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2019, Selasa (30/6/2020).

Hal ini dibenarkan Ketua DPRD Kota Baubau, Zahari, ditemui usai rapat. Agendanya adalah rapat bersama antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Pemkot Baubau.

“Tadi rapat digelar tertutup, dengan agenda rapat banggar bersama pemkot,” jelas Zahari.

Tak disebutkan spesifik alasan rapat digelar tertutup. Hanya saja, kata dia untuk menjaga jarak dalam situasi pandemi Covid-19.

Sebagai mana peraturan persidangan yang berlaku rapat dapat digelar terbuka maupun tertutup, tergantung pimpinan rapat.

Dalam rapat itu, para anggota DPRD banyak memberi catatan kepada Pemkot Baubau. Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Zahari ditemui usai rapat.

Catatan itu yakni, soal kesesuaian anggaran perawatan aset, banyaknya organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpin penjabat pelaksana tugas (Plt), dan efektivitas kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bauabu yang bahkan disebut merugi.

“Banyak catatan yang diberikan teman-teman DPRD, salah satunya banyaknya OPD yang dipimpin Plt, kami melihat itu bisa menyebabkan kinerja OPD tidak memaksimalkan dalam pencapaian target,” ungkap Zahari.

Plt Direktur Umum (Dirut) PDAM, La Ode Ali Hasan membantah soal kerugian yang disebut DPRD. Saat ditemui awak media usai rapat, dia menjelaskan kalau tidak efektifnya pelayanan kepada masyarakat karena minimnya anggaran yang diberikan, sehingga tidak dapat membangun penampung air yang besar untuk mengalirkan air bersih ke rumah warga.

“Bukan rugi sebenarnya. PDAM itu masih dalam pembenahan, tidak tahu ruginya di mana. Ruginya itu, sebenarnya kecuali sudah layani semua pelanggan dengan debit air kita yang bagus. Tapi hari ini debit air kita itu masih terbatas sebenarnya, karena kondisi sumber air sampai dengan hari ini belum maksimal dalam rangka pelayanan makanya itu yang kita upayakan supaya bagimana percepatan pelayanan itu,” jelas Ali Hasan. (C)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini