DPRD Sultra: FDS Perlu Persiapan Sarana Prasarana

51
Sudarmanto
Sudarmanto

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sudarmanto menilai, Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat seharusnya lebih dulu menyiapkan sarana dan prasananya sebelum menerapkan program Full Day School (FSD) di daerah itu.

Sudarmanto
Sudarmanto

Kata dia, kesiapan sarana dan prasarana itu bertujuan untuk menunjang penerapan pelaksanaan FDS bagi pelajar di Sultra. Dan itu harus menjadi prioritas Dikbud agar setiap sekolah betul-betul siap untuk melakukan program tersebut.

“Kenapa kita fokus pada sarana dan prasarananya? Karena anak-anak sekolah mulai dari pukul 07.00 sampai 16.00 wita. Dan waktu yang panjang inilah yang dapat mendorong siswa menjadi jenuh berada di sekolah,” kata Sudarmanto di Kendari, Sabtu (9/9/2017).

Kata dia, pemeritah wajib memberikan solusi yang membuat siswa betah berada di sekolah. Misalnya, kenyamanan ruang belajar agar jumlah siswa tidak lebih dari 30 orang dalam kelas.

BACA JUGA :  Prodi Kesmas UMW Kendari, Terima 7 Mahasiswa Baru Pasca Sarjana (s2)

Dia menjelaskan, suatu sekolah memiliki rasio antara tenaga pendidik dan peserta didik minimal 1 banding 30. Sebab, jika siswa terlalu banyak, maka kondisi kelas tidak akan kondusif atau tidak nyaman di ruang kelas.

“Saat nyaman saja belum tentu pelajaran bisa masuk, apalagi kalau tidak nyaman. Jangan sampai ada ruang belajar yang isinya, apalagi di sekolah favorit yang sampai 46-48 siswa. Yang kita harapkan kan satu kelas itu maksimal 35 orang satu kelas,” kataya.

Selain itu, saat tenaga pendidik hanya berbicara persoalan akademik, siswa akan merasa bosan menghabiskan waktu hanya membahas materi pelajaran selama 8-9 jam lamanya.

Dia melihat perlu ada kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, ibadah, kesenian dengan tenaga pendidik profesional. Sehingga, siswa saat keluar dari ruang kelas, waktunya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Jadi tidak ada lagi waktu untuk anak sekolah melakukan hal yang negatif.

Menurut Dewan Penyantun STIE 66 Kendari ini, penerapan full day school ini sangat bagus, tinggal bagaimana pihak kepala sekolah dan dinas terkait tidak terkesan lepas tangan dalam upaya pembaharuan manajemen sekolah.

BACA JUGA :  HBI ke-74, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Salurkan Sembako di 3 Lokasi

Ia membeberkan, sekolah di Kota Kendari yang notabene sebagai barometer saja, masih belum semua siap menerapkan FDS ini. Apalagi sekolah yang ada di wilayah kepulauan Sultra, dimana hampir kebanyakan belum memiliki fasilitas yang memadai.

Terlebih lagi presiden RI Joko Widodo juga meminta agar penerapan full day school ini untuk ditinjau dan dievaluasi ulang. Mengingat masih banyak sekolah yang belum siap sarana dan prasarananya untuk menjalankan program tersebut.

“Tapi kalau kita tidak memulai, kapan lagi? Makanya dinas terkait khususnya Dikbud Sultra melaksanakan program ini, ada baiknya jangan cuman melaksanakan, tetapi juga memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang program ini,” pungkasnya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini