DPRD Sultra Sebut Karantina 49 WNA China “Tipu-tipu”

8100
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Endang
Muhammad Endang

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Endang menyebut 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang tiba di Kendari pada Minggu malam (15/3/2020) lalu, hanya menjalani karantina tipu-tipu selama ini. Diketahui 49 TKA itu, merupakan pekerja di smelter PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.

Kata Endang, karantina itu ada aturannya dan bukan di tempat kerja. Mestinya karantina itu harus di tempat steril atau tempat yang sudah ditunjuk oleh otoritas yang sudah memiliki kapasitas.

(Baca Juga : 49 TKA yang Masuk di Sultra Merupakan TKA Baru Asal China)

“49 TKA itu menjalani karantina tipu-tipu yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Mestinya karantina itu di tempat yang steril. Warga negara Indonesia saja yang baru pulang dari luar negeri harus di karantina di Natuna, contohnya anaknya pak Hidayatullah,” kata Endang di ruang kerjanya, Jumat (20/3/2020).

Politikus Demokrat itu mengatakan, mestinya pihak perusahaan memulangkan kembali 49 TKA asal negeri Tirai Bambu tersebut, agar tidak menjadi keresahan dan ketakutan di masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Mestinya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memulangkan 49 TKA itu ke negara mereka,” ujarnya.

(Baca Juga : Gubernur Sultra Bakal Tutup Akses Masuk WNA ke Sultra)

Sebelumnya, Eksternal Affairs Manager PT VDNI Indriyanto mengungkapkan, PT VDNI memberlakukan protokol mengkarantina 49 TKA China yang tiba di Kendari pada Minggu malam (15/3/2020), demi mencegah dan menghindari penyebaran virus Corona.

“Mereka 49 orang itu tidak langsung bekerja, mereka harus menjalani karantina di pabrik selama 14 hari. Setelah itu baru bisa bekerja kembali,” ungkap Indrayanto saat dihubungi melalui telepon, Senin (16/3/2020).

(Baca Juga : Dinkes Konawe Periksa 49 TKA yang Dikarantina)

Indrayanto berkata, apabila setelah 14 hari pertama TKA asal Tiongkok itu merasakan gejala klinis lalu dinyatakan sebagai suspect virus corona, maka langsung diisolasi di Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Sultra.

“Kemudian juga, mereka sudah membuat pernyataan, kalau merasa ada gejala klinis virus Corona, mereka akan langsung dipulangkan,” ujarnya. (a)

 


Kontributor: Ramadhan Hafid
Editor : Kiki

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Basri Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini