Dua Desa di Kolut Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

172
Dua Desa di Kolut Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
KEBAKARAN LAHAN - Kepolisian Sektor (Polsek) Batu putih mencatat dua desa di kecamatan Purehu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dinilai rawan dan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Kepolisian Sektor (Polsek) Batu putih mencatat dua desa di kecamatan Purehu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dinilai rawan dan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kapolsek Batu putih IPTU Jamil mengungkapkan dua desa yakni desa Sarambu dan desa Larui yang terletak daerah pegunungan, dimana prnduduknya kerap membakar hutan untuk dijadikan lahan perkebunan.

Baca Juga : Pemkab Kolaka Ajak Masyarakat Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan

Pihaknya mencatat, sejak 2018 sampai 2019 sudah beberapa kali medapat laporan terkait kebakaran. Terakhir, kasus serupa terjadi pada hari Senin (19/8/2019) lalu.

“Kami sudah cek ke atas. Saya lihat memang warga yang manfaatkan musim kemarau untuk membakar lahannya. Memang skala kecil, tapi bisa merembet sampai kehutan,” ujar IPTU Jamil, Rabu (21/8/2019).

Dia memperkirakan, aktivitas pembakaran lahan itu sudah masuk dalam kawasan Hutam Produksi Terbatas (HPT), bahkan nyaris masuk di perbatasan Kabupaten Konawe.

“Masyarakat membuka lahan sudah jauh hampir sampai di perbatasan Konawe, waktu kita survei ada satu titik itu kami temukan titik kebakaran lahan di desa Sarambu. Untung apinya tidak terlalu besar jadi masih bisa dikendalikan,” bebernya.

Mantan Kapolek Rante Angin ini menghimbau kepada masyarakat, agar berhati -hati di musim kemarau dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran, seperti membakar sampah di dekat pemukiman, rumah, atau kebun.

Baca Juga : Musim Kemarau, Ini Lokasi Hutan dan Lahan Berpotensi Terbakar di Sultra

Kemudian pihaknya juga melakukan kordinasi ke pemerintah setempat terkait kesiapsiagaan warga dimana membetuk satu kelompok untuk menantisipasi kebakaran, seperti menyiapkan kendaraan roda dua, alat pemadaman dengan memakai semprot dan sumber air terdekat jika sewaktu- waktu terjadi kebakaran lahan.

“Waktu kami survei beberapa hari lalu sekaligus membentuk kelompok masyarakat yang kerja sama dengan kepala desa, jika terjadi kebakaran peralatan apa yang bisa di gunakan dan mereka juga sudah tau dimana sumber air yang paling dekat,” pungkasnya. (B)

 


Kontributor : Rusman
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini