Dua Mahasiswa UHO Wakili Sultra dalam Pildubas Nasional

464
Dua Mahasiswa UHO Wakili Sultra dalam Pildubas Nasional
PILDUBAS NASIONAL - Dua mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis dan Teknik Sipil Universitas Halu Oleo (UHO) yakni Rajab dan Sri Asmini Krissin Hartom akan mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada 19-24 Oktober 2020 di Jakarta. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dua mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis dan Teknik Sipil Universitas Halu Oleo (UHO) yakniRajab dan Sri Asmini Krissin Hartom akan mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada 19-24 Oktober 2020 di Jakarta.

Mengusung pelestarian bahasa tolaki dengan metode Tebak Lengkap Kata (TELEKA) Tolaki sebagai krida, keduanya mengaku optimis untuk mengharumkan nama Sultra.

Kepala Kantor Bahasa Sultra, Herawati mengatakan, duta bahasa merupakan salah satu program prioritas yang digagas badan pengembangan pembinaan bahasa yang dilaksanakan Kantor Bahasa Sultra sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT).

“Jadi kami sangat mendukung pemilihan duta bahasa yang dilaksanakan setiap tahun, program-program yang digagas sampai pengiriman perwakilan duta bahasa di tingkat nasional,” kata Herawati di ruang kerjanya, Jumat (16/10/2020).

Ia menuturkan, dengan adanya duta bahasa pihaknya menyadari sangat terbantu, karena merupakan perpanjangan tangan dari badan pengembangan dan pembinaan bahasa untuk memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta menginformasikan kepada masyarakat bahwa pentingnya mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.

“Semoga duta bahasa ini, dapat melakukan usaha yang maksimal dalam pemilihan duta bahasa nasional, kita terus memberikan dukungan dan motivasi agar mereka dapat membawa nama baik Sultra di kancah nasional,” ucapnya.

Sementara itu, Sri Asmini Krisin Hartom menuturkan, alasan mengangkat isu bahasa tolaki di ajang pemilihan duta bahasa nasional lantaran bahasa Tolaki merupakan bahasa daerah yang penuturnya paling banyak di Sultra dan sudah mengalami kemunduran terutama di kalangan generasi muda.

Kata dia, apalagi generasi muda saat ini mempunyai pandangan bahwa bahasa daerah dianggap kuno dan memalukan untuk diucapkan. Padahal itu merupakan ciri khas dan kekayaan budaya nasional dan identitas negara.

“Selain mengangkat isu bahasa, menampilkan tarian dari suku tolaki lengkap dengan kostum. Kita juga akan menulis essay yang akan ditampilkan di duta bahasa nasional nanti,” tuturnya yang tercatat sebagai mahasiswa Teknik Sipil semester IV.

Ia berharap, keikutsertaan mereka di kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk Sultra, khususnya bidang literasi dan pemerataan bahasa daerah.

“Saya sangat optimis akan membawa nama baik Sultra diajang nasional nanti. Mengingat kita sudah mempersiapkan semuanya,” pungkasnya. (a)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini