Dua Nama Polisi Terperiksa Diduga Hilang

10060
Gedung Polda Sultra
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dua nama oknum kepolisian yang berstatus terperiksa karena diduga membawa senjata api saat pengamanan demonstrasi ribuan mahasiswa di gedung DPRD pada 26 September 2019 lalu, diduga hilang.

Kedua nama yang diduga hilang itu berinisial GM dan E. Dalam aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung rusuh, dua mahsiswa ditemukan tewas tertembak bernama Randi (21) mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) dan Muh Yusuf Kardawi (19).

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Biro (Karo) Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo di Mapolda Sultra pada tanggal 3 Oktober 2019 lalu, 6 oknum polisi bertatus terperiksa karena melanggar standar operasional prosedur (SOP) dan terancam mendapat sanksi disiplin.

Hendro menyebutkan enam oknum polisi itu antara lain satu perwira, inisial DK sisanya bintara yakni GM, MI, MA, H dan E. Mereka berasal dari unit serse dan intelijen Kepolisian Daerah (Polda) Sultra dan Polres Kendari.

(Baca Juga : Demo Mahasiwa di Kendari, Tiga Polisi Mengaku Lakukan Penembakan)

“Sehingga sudah kita tetapkan enam anggota yang menjadi terperiksa karena pada saat terjadi unjuk rasa membawa senjata api. Saat ini ke enamnya kita lakukan pemeriksaan, kebetulan ke enam-enamnya dari jajaran tertentu, dari intel dan serse,” ungkap Brigjen Pol Hendro Pandowo di Mapolda Sultra, Kamis (3/10/2019).

Namun belakangan nama GM dan E pun tiba-tiba hilang ketika keluarnya surat telegram Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Merdisyam nomor: ST/969/X/KEP.2/2019 tanggal 5 Oktober 2019 terkait mutasi dan rotasi terhadap ke enam oknum polisi yang membawa senjata api.

Ke enam polisi itu di antaranya AKP Diki Kurniawan, jabatan sebelumnya Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres dipindahkan ke Pama Roops Polda Sultra. Jabatan Kasatreskrim Polres Kendari diisi oleh AKP Muhammad Sofwan Rosyidi dari Kasatreskrim Polres Bombana.

Sisanya 5 polisi berpangkat bintara yaitu Bripka Muhammad Ariffudin Puru, Brigadir Abdul Malik, Briptu M Ikbal, Briptu Hendrawan dan Bripda Fatchurrohman Saputro. Kelima dimutasi ke bagian Polres Kendari dimutasikan ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sultra.

(Baca Juga : Jelang Sidang Disiplin, 6 Polisi Pembawa Senpi Saat Demo Diisolasi)

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt saat dikonfirmasi 7 Oktober lalu, ke enam orang itu hanya dirotasi dari Polres Kendari. Tetapi dia tidak jelas menyebut yang dirotasi tersebut berstatus terperiksa akibat membawa senjata api.

“Ini kan yang dirotasi yang Polres (Kendari),” singkat Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt saat dihubungi via whatsapp, 7 Oktober 2019 lalu.

Dalam telegram itu, tidak tercatat nama yang berinisial GM dan E seperti yang dirilis Divisi Propam Mabes Polri sebelumnya. Justru dua nama baru yang muncul yaitu Bripka MAP dan Bripda FS.

Jurnalis Zonasultra lalu kembali mengkonfirmasi AKBP Harry Goldenhardt terkait satu nama yang baru muncul, yakni Bripda FS. Ia menyebut pernah menyampaikan nama itu. Namun, dalam beberapa kali sesi wawancara dilakukan hanya Brigjen Pol Hendro Pandowo lah yang menyebutkan nama inisial itu.

(Baca Juga : Kapolda Sultra Sepakat Libatkan Mahasiswa dalam Tim Investigasi)

“Ada saya sampaikan mas,” kata Harry via whatsapp 7 Oktober 2019 lalu.

Selanjutnya, disinggung soal bertambahnya dua nama sehingga menjadi 8 orang polisi terperiksa, Harry tak lagi membalas pesan Whats App awak Zonasultra.

Tak hanya itu, sidang disiplin yang dilakukan Bidang Propam Polda Sultra di ruang sidang Mapolda, Kamis (17/10/2019) kemarin, nama dalam telegram sesuai dengan oknum polisi yang menjalani sidang yang dipantau langsung oleh Karo Provos Divisi Propam Mabes Polri Brigjen Pol Hendro Pandowo. Sedangkan AKP DK menjalani sidang sendiri Jumat (18/10/2019).

Dihubungi terpisah, AKBP Harry Goldenhardt belum bisa menjelaskan soal dugaan hilangnya dua nama itu. Dia baru akan mengecek nama-nama itu kembali.

“Kita cek dulu yah. Saya akan cek dulu inisial itu,” jawab Harry melalui pesan whatsapp, Jumat (18/10/2019). (a)

 


Kontributor : Fadli Askar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini