Dukung Diversifikasi Pangan, DKP Konawe Galakan Sehari Tanpa Beras

82
Dukung Diversifikasi Pangan, DKP Konawe Galakan Sehari Tanpa Beras
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Konawe, Muhammad Akbar

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI resmi melaunching gerakan diversifikasi pangan dengan mengusung tema sehari tanpa beras atau “One Day No Rise”. Acara yang dilaksanakan secara virtual itu di ikuti oleh seluruh Kepala Daerah di indonesia.

Sebagai instansi yang bertanggungjawab terkait pangan di Kabupaten Konawe, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus melakukan inovasi untuk mensukseskan gerakan sehari tanpa beras dengan menyediakan berbagai komoditas pertanian lokal seperti sagu, ubi jalar, jagung, serta bahan pangan lain non beras.

Kepala DKP Konawe, Muhammad Akbar menyebutkan Konawe merupakan satu-satunya daerah di Sultra yang memiliki banyak bahan pangan non beras. Bahkan ia mengklaim jika daerah yang dipimpin Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara ini terbilang jauh dari ancaman krisis pangan.

BACA JUGA :  Kunjungi Konawe, Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Aman

Selain menjadi daerah dengan produksi beras terbesar di Sultra, kata Akbar. Konawe juga merupakan penyuplai sagu dan buah terbesar di Sultra. Hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi daerah ini meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Kemarin juga kita menjadi daerah yang dikunjungi oleh beberapa perwakilan Duta Besar (Dubes) dalam acara Hari Pangan Dunia. Sebab daerah kita memiliki lahan sagu yang cukup luas, dan memiliki kualitas yang cukup baik,” Ujar Akbar usai kegiatan Vitcom dengan Kementerian Pertanian di Kantornya, Rabu (19/8/2020) sore.

BACA JUGA :  Mentan Amran Sebut Konawe Harus Jadi Penghasil Pangan Terbesar di Indonesia

Akbar menyebut, selain beras dan sagu, Konawe juga dikenal memiliki lahan jagung yang cukup luas di beberapa kecamatan. Sehingga kampanye gerakan sehari tanpa beras akan sangat mudah disosialisasikan.

“Masyarakat Konawe khususnya suku Tolaki tidak begitu bergantung dengan beras, mereka justru lebih banyak mengkonsumsi sagu sebagai pangan utama,” imbuhnya. (a)

 


Kontributor: Restu Tebara
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini