Dukung Penyelesaian Program Jalan Wisata Toronipa, DPRD Sultra Sebut Ada Potensi Besar Bisa Diraup

269
DPRD Sultra Tinjau Jalan Kendari - Toronipa, Ali Mazi Pamer Konstruksi Beton
TINJAU - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meninjau langsung progres pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa, Kamis (16/1/2020). Dalam kunjungannya ini, Komisi III didampingi secara langsung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi. (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang menggagas pariwisata sebagai leading sektor pembangunan daerah.

Anggota Komisi III DPRD Sultra La Ode Tariala mengatakan, pengembangan pariwisata dinilai selaras dengan potensi keindahan alam Sultra yang melimpah. Kata dia, bila pariwisata dikembangkan maka akan sejajar dengan daerah lain, sebab Sultra punya sejumlah potensi unggulan pariwisata. Menjadikan pariwisata sebagai leading sektor pembangunan adalah langkah yang tepat.

Baca Juga : Kawasan Wisata Terpadu Toronipa, Penghubung Objek Wisata di Sultra

Politikus NasDem itu mencontohkan soal program pembangunan jalan wisata Kendari – Toronipa. Kata dia, pembangunan jalan ini, sangat baik dalam mendukung pengembangan wisata di kawasan Toronipa, seperti Pantai Toronipa, Pulau Bokori, Sampoda dan Labengki.

“Bukan hanya itu, wisata industri morosi nanti akan terkoneksi dengan adanya pembangunan jalan Kendari – Toronipa. Jadi ada potensi besar yang bisa diraup dari pembangunan jalan tersebut,” kata Tariala, di Sekretariat DPRD Sultra, Kamis.

Sementara itu, Ketua Komisi III Suwandi Andi mengatakan, pihaknya akan terus mendukung penyelesaian program pembangunan jalan wisata Kendari – Toronipa. Terlebih pembangunan jalan itu bertujuan untuk kemajuan pariwisata Sultra.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Ingin Wujudkan Sultra Semakin BerAKHLAK pada 2024

“DPRD Sultra mengapresiasi pembangunan jalan wisata Kendari – Toronipa ini. Kita ingin melihat langsung karya nyata dari seorang pemimpin daerah. Makanya kita harus dukung apa yang telah digagas oleh Gubernur Ali Mazi,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, pembangunan jalan Kendari menuju kawasan Pantai Toronipa telah memberikan dampak yang nyata.

“Dulu, sebelum pembangunan jalan ini, pengunjung ke Pantai Toronipa kurang banyak. Tapi sekarang sudah banyak pengunjungnya,” kata Ali Mazi.

Dikatakan, pembangunan tersebut tidak hanya akan berhenti pada pembangunan jalan wisata. Tetapi juga akan melakukan terobosan dengan membangun kawasan wisata terpadu di Pantai Toronipa.

Ia juga mengaku ingin membuat satu terobosan dalam memajukan pariwisata di Sultra. Di mana kawasan pariwisata terpadu Toronipa akan didesain menjadi kawasan modern dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya.

“Saya juga telah membuat tim generasi muda di Toronipa sini yang melibatkan masyarakat setempat, untuk mendukung percepatan pembangunan pariwisata. Nanti kita akan bawa mereka ke Bali sekitar 20 orang selama 2 minggu, untuk belajar kebudayaan di sana dan belajar mengembangkan pariwisata,” ujarnya.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Pembangunan jalan Kendari menuju kawasan Pantai Toronipa sepanjang 14,6 kilometer dan lebar jalan 27 meter.

Projek Manager PT Pembangunan Perumahan, Ery Supratomo menjelaskan, untuk tahap satu pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa telah dibangun sepanjang 3,4 kilometer.

“Jadi lajur utama itu dibagi jadi masing-masing 8 meter, lalu di sisi jalan ada untuk lajur pengendara sepeda motor selebar 2 meter. Dan juga ada untuk lajur pejalan kaki dan taman selebar 2,50 meter,” katanya.

Baca Juga : Dukung Pengembangan Kawasan Pariwisata di Toronipa, Disperindag Sultra Bakal Bangun Sentra IKM

Untuk konstruksi jalan sendiri, kata Ery, menggunakan konstruksi beton. Konstruksi ini merupakan kali pertama digunakan dalam pembangunan jalan di Sulawesi.

“Ini kali pertama digunakan di Sulawesi, baru di Sultra. Konstruksinya sama dengan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol di Pulau Jawa. Kenapa pake beton, karena ketahanannya itu lebih lama dari aspal. Kalau aspal 10 tahun itu sudah harus diperbaiki lagi, tapi kalau beton bisa sampai 50 tahun bahkan 100 tahun,” tuturnya. (A/Lipsus)

 


Kontributor: Ramadhan Hafid
Editor: Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini