Ekonomi Sultra 2018 Tumbuh 6,42 Persen

59
Ekonomi Sultra 2018 Tumbuh 6,42 Persen
RILIS BPS - Rilis Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), di Ruang Vicon BPS Sultra, Rabu (6/2/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat ekonomi Sultra tahun 2018 tumbuh 6,42 persen, lebih rendah dibanding tahun 2017 sebesar 6,76 persen.

Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha dan pengeluaran. Ia menyebutkan, transportasi dan pergudangan merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 8,76 persen.

Tingginya pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan didorong meningkatnya sarana angkutan darat yang cukup tinggi dengan adanya transportasi online.

“Diikuti kategori informasi dan komunikasi sebesar 8,20 persen, serta jasa pendidikan sebesar 7,59 persen,” jelas Edy saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Rabu (6/2/2019).

Kata pria berkacamata itu, ekonomi Sultra pada triwulan IV 2018 dibanding triwulan IV 2017 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,23 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 9,83 persen.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Menurut Edy, hal ini disebabkan penambahan lembaga pendidikan dasar dan menengah dengan konsep Islam terpadu. Kemudian, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 9,42 persen dan pengadaan air sebesar 9,36 persen.

Sementara bila dibandingkan antara triwulan IV-2018 dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) ekonomi Sultra tumbuh 2,01 persen. Lapangan usaha konstruksi merupakan penyumbang tertinggi sebesar 5,29 persen, yang disebabkan meningkatnya aktifitas konstruksi dalam merampungkan proyek yang telah terjadwalkan.

“Lalu diikuti perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 4,12 persen dan jasa lainnya sebesar 3,86 persen,” tambah Edy.

Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi pada 2018 dicapai oleh ekspor barang dan jasa sebesar 104,17 persen. Selanjutnya, diikuti konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 8,91 persen, konsumsi pemerintah sebesar 6,28 persen.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2018 dibandingkan triwulan IV 2017 terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 94,49 persen. Kata dia, pertumbuhannya disebabkan naiknya ekspor besi dan baja (fero nikel) yang mempunyai share terbesar dalam ekspor di Sultra, di mana naik sebesar 108,50 persen.

Untuk pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2018 dibandingkan dengan triwulan III 2018 terjadi pada konsumsi pemerintah sebesar 7,81 persen. Pertumbuhan pada komponen ini disebabkan kenaikan realisasi APBN dan APBD. (a)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini