Eksistensi Karang Taruna Lelemangura Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda

207

28 Oktober memang telah berlalu. 28 Oktober adalah hari yang sangat bersejarah bagi perjalanan bangsa yang kita cintai ini. Hari sumpah pemuda, hari berikrarnya para pemuda bangsa yang mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Ini bukti, bahwa pemuda sangat berperan dalam perjalanan bangsa ini, pemuda adalah harapan bangsa, pemuda adalah pemegang tongkat estafet dalam perjalanan bangsa yang sudah berusia 70 tahun ini. Ir. Soekarno, Prsiden RI yang pertama mengatakan “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kalimat yang membahana ini adalah bukti betapa berartinya pemuda di mata The Founding Father bangsa ini.

Berbicara kepemudaan dan 28 Oktober adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Sumpah pemuda semestinya menjadi momentum bagi para generasi dalam hal ini pemuda untuk melihat kembali, membuka mata bahwa betapa pentingnya peran pemuda dalam perjalanan mengisi kemerdekaan bangsa ini.

Bangsa Indonesia yang hari ini masih sakit-sakitan dengan kabut asap dan korupsinya mestinya menjadi bahan renungan bagi para pemuda, menjadi bahan evaluasi bagi pemuda, sudah sejauh manakah peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini? Sudah sejauh manakah kontribusi pemuda terhadap bangsa yang katanya menjadi Indonsia hebat ini? Coretan ini bukan berarti mengatakan bahwa penulis adalah orang sempurna yang telah berbuat banyak terhadap bangsa ini, coretan penulis ini bukan bermaksud mengatakan bahwa pemuda selama ini tidak berkarya, tidak bergerak, tidak berperan dalam perjalanan bangsa ini. Sama sekali bukan itu, tetapi coretan ini lebih mengarah pada bagaimana pemuda memaksimalkan peran dalam berkontribusi terhadap berbagai macam persoalan yang dihadapi baik di tingkat RT, RW, Kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi maupun Negara, memaksimalkan peran pemuda sebagai pemegang tongkat estafet bangsa ini.

Di bangsa yang sekarang ini masih heboh dengan kabut asapnya, banyak berdiri wadah-wadah sebagai tempat penyalur aspirasi sekaligus tempat berekspresi, berkreasinya generasi muda. Sebut saja salahsatunya adalah Karang Taruna. Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas  dasar  kesadaran  dan  tanggung  jawab  sosial  dari, oleh, dan  untuk  masyarakat  terutama  generasi  muda  terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Karang Taruna adalah lembaga kepemudaan yang pembinaannya diatur dalam Permensos 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Dengan lembaga ini, banyak hal-hal yang semestinya dapat diperbuat ke arah yang positif, disinilah wadah untuk menunjukkan eksistensi pemuda sebagai generasi yang berguna, bermanfaat bagi masyrakat. Karang Taruna Lelemangura adalah lembaga yang berdomisili di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum Kota Baubau telah melahirkan kepengurusan baru. Semoga ini menjadi semangat baru, motivasi baru bagi generasi dalam berkarya, berinovasi lebih baik lagi. Lembaga kepemudaan yang sekarang dipimin Darsamin, A.Md. ini mencoba memaksimalkan peran generasi muda di benteng terluas di dunia ini dalam rangka mewujudkan peran Karang Taruna sebagai wadah pengembangan dan pembinaan generasi muda.

Karang Taruna Lelemangura melalui Bidang Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) berkomitmen menjalankan program-program kerja yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Salahsatu program unggulan jangka panjang adalah pengadaan Taman Baca Lelemangura Kelurahan Melai. Kegiatan yang di Launching bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini mengundang banyak perhatian baik dari kalangan anak-anak, remaja, sampai dewasa. Kegiatan Launching ini sekaligus menandakan, mebuktikan bahwa keberadaan Karang Taruna Lelemangura hari ini telah hadir kembali di mata masyarakat Melai dan Kota Baubau umumnya.

Kegiatan Launching Taman Baca yang didesain sederhana ini mencoba untuk menampilkan sekaligus ingin lebih memperkenalkan Kelurahan Melai bahwa Melai tidak kalah indah dengan pantai kamali, wantiro ataupun kotamara. Launching Taman Baca Lelemangura yang diresmikan oleh Lurah Melai ini memberikan kesan tersendiri bagi warga Karang Taruna dan masyarakat Melai pada umumnya. Pasalnya Launching ini menjadi sejarah baru dalam perjalanan Karang Taruna Lelemangura dan Kelurahan Melai selama ini. Launching Taman Baca Lelemangura yang dirangkaikan dengan bazar Karang Taruna Lelemangura ini mengambil tema Gerakan Pemuda membaca. Mengapa membaca? Karang Taruna Lelemangura Melai sepakat bahwa membaca merupakan kebutuhan. Mengapa membaca merupakan kebutuhan? Karena membaca bisa menambah ilmu pengetahuan dan informasi, membaca akan membantu kita meraih cita-cita dan impian, membaca dapat memberikan hiburan yang bermanfaat, membaca bisa membuat kita semakin percaya diri dan masih banyak lagi hal yang bisa didapat dari membaca. Inilah program nyata Bidang Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Karang Taruna Lelemangura yang berkomitmen turut mencerdaskan kehidupan bangsa yang sedang sakit dengan kabut asap dan korupsinya ini.

Darsamin, A.Md. selaku Ketua Karang Taruna Lelemangura merasa sangat perlu untuk memperbanyak program-program sederhana tapi berdampak positif dan menyentuh langsung ke masyrakat, hal yang sama juga diungkapkan srikandi Kelurahan Melai, H.J. Siti Sarinah, S.Sos., M.Si. yang  berharap penuh agar program ini dapat berkelanjutan. Program Taman Baca ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca generasi muda dan masyrakat pada umumnya sekaligus mendorong agar didirikannya bangunan permanen untuk perpustakaan di kelurahan ini. Bahan bacaan dalam Taman Baca tersebut adalah hasil kerjasama Bidang Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) dengan berbagai macam pihak baik dari Kota Baubau maupun luar Baubau bahkan sampai detik ini terus menjalin komunikasi dengan penerbit, lembaga-lembaga donor untuk kemudian dapat membantu menyukseskan program ini. Melalui tulisan ini juga kami ingin menyampaikan bahwa jika ada buku/bahan bacaan saudara-saudara yang mungkin tidak dipakai lagi tetapi kondisinya masih baik maka daripada disimpan dan terancam untuk dibuang atau dibakar, mending buku itu dibagi. Satu buah buku yang Anda sumbangkan maka Anda telah turut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baubau yang saat ini masih dihebohkan dengan foto selfi para artis di tempat kritis, masih banyak membutuhkan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyrakat, Karang Taruna Lelemangura dalam memperingati hari Sumpah Pemuda tahun ini telah memulainya dan selalu berharap dukungan dari segala pihak untuk menyukseskan program ini. Memperingati hari Sumpah Pemuda tidak mesti harus turun ke jalan, bukan berarti turun ke jalan tidak baik, tetapi Karang Taruna Lelemangura Kelurahan Melai merasa perlu untuk mengawali kebangkitannya ini dengan memperingati Hari Sumpah Pemuda ini dengan melakuakan kegiatan yang positif dan solutif.

Semoga program ini menjadi titik kebangkitan generasi dalam melahirkan solusi-solusi terhadap permasalahan daerah yang sedang banyak masalah ini, bukan hanya terbatas pada masalah selfi. Semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca terlebih pemuda dalam memaksimalkan perannya untuk berkarya lebih baik lagi.

Selamat hari sumpah pemuda. Jayalah terus pemuda Indonesia.
Tangkanapo.

Oleh : Muhamad Asrul Salam, S.Pd
(ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna Lelemnagura)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini