Empat Tahun Kehilangan Kontak dengan Keluarga, TKW Asal Konawe Akhirnya Kembali

32

Muliartin yang tiba di Kendari, Selasa (17/3/2015) bercerita, selama 4 tahun di Arab Saudi hanya 3 bulan pertama dia dapat mengirimi uang untuk anak dan suaminya sejumlah Rp 5,5 juta yakni pada tangg

Muliartin yang tiba di Kendari, Selasa (17/3/2015) bercerita, selama 4 tahun di Arab Saudi hanya 3 bulan pertama dia dapat mengirimi uang untuk anak dan suaminya sejumlah Rp 5,5 juta yakni pada tanggal 2 Februari 2012. Saat pergi ke Arab Saudi, anaknya masih berusia 3 tahun.
 
Keberangkatan Muliartin sebagai TKW karena desakan ekonomi keluarga yang memburuk sehingga dia berani meninggalkan anak dan suaminya untuk mengadu nasib di Arab Saudi melaui PT. Dinasti Insan Mandiri yang berkantor di Kabupaten Konawe. 
 
Di Arab Saudi dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga Ahmad Jarala, yang bekerja sebagai guru sejak April 2012. Ia mengambil handphone (hp) Muliartin dan melarang berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Sejak saat itulah Muliartin mulai merasa tertekan ditambah lagi sebagai pembantu satu-satunya di rumah berlantai 5 Ahmad Jarala.
 
Menurut Muliartin, yang paling membuatnya sangat tersiksa adalah karena dia tidak dapat mendengar suara buah hatinya yang ditinggalkannya. Segala cara dicobanya untuk menghubungi keluarganya di Konawe, namun ia tidak dapat izin dari majikannya, apalagi harus pulang ke Indonesia. 
 
“Gajiku pun ditahan dan Ahmad Jarala mengatakan nanti diberikan sekaligus, tapi pada saat itu saya tidak tahu sampai kapan dia akan membebaskan saya untuk kembali ke Indonesia. Akhirnya dengan sangat terpaksa saya harus bekerja seorang diri dalam rumah. Pokoknya bekerja non stop, mulai bangun jam 5 subuh sampai malam,” kata Muliartin di Kantor Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan (BEK-SP) Kendari, Selasa (17/3/2015).
 
Kini Muliartin dapat berkumpul kembali bersama suami dan buah hatinya Vera (7) yang sudah masuk kelas 1 SD. Gaji yang diberikan Ahmad Jarala sejumlah 8.700 Dolar (Rp.113 juta) akan dijadikan modal keluarganya untuk membangun usaha.
 
Kepulangan Muliartin ini berkat bantuan BEK-SP Kendari yang berupaya mencari jejak Muliartin dengan berkomunikasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi.
 
Ketua BEK-SP Kendari Sulhani mengatakan kepulangan Muliartin sangat sulit karena majikannya Ahmad Jarala tidak mau mengakui telah memperkerjakan Muliartin. Muliartin bisa dipulangkan karena pihaknya di BEK-SP terus mendesak BNP2 TKI dan KJRI di Arab Saudi. (Taslim)
 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini