Empat Tantangan Pengembangan Padi Organik di Butur

124
ilustrasi padi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengembangan padi organik di Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berlanjut. Sejak diprogramkan pada tahun 2017 lalu, pemerintah setempat kini telah mengidentifikasi setidaknya empat masalah yang harus segera dijawab.

Bupati Buton Utara Abu Hasan menyebut keempat tantangan tersebut diantaranya optimasi lahan. Di mana, hamparan lahan tidur masih jauh lebih luas daripada yang sudah digarap, sehingga perluasan lahan produktif kini menjadi salah satu fokus perhatian Pemda Butur.

“Kita akan olah menjadi lahan produktif, dengan memberikan subsidi kepada petani yang mengembangkan, mengolah lahan mereka masing-masing,” kata Abu Hasan saat dijumpai di stand pameran Butur usai pembukaan Halo Sultra 2018 di eks MTQ Kendari, Senin (24/4/2018) malam.

Kemudian, lanjut Abu Hasan, mengenai keaslian bibit. Kata dia, varietas beras kambowa (lokal) harus dijaga dengan baik. Sehingga tidak berubah, ataupun terkontaminasi dengan beras lain.

“Oleh karena itu kita juga akan subsidi bibit kepada petani. Supaya bibitnya itu terpelihara,” ungkapnya.

Kemudian yang ketiga, Abu Hasan juga memandang ketersediaan pupuk. Pasalnya, untuk tanaman organik ini, tidak boleh menggunakan pupuk berbahan kimia melainkan pupuk organik.

Dijelaskan pula, salah satu bahan bahan dasar pupuk organik ini adalah kotoran sapi. Meskipun belum terlihat kemajuan yang signifikan, namum pemkab setempat juga sudah memprogramkan pengembangan ternak sapi ini.

“Peternakan juga harus kita kembangkan, karena pupuk organik itu salah satu sumbernya dari sapi. Kotoran sapi dan lain lain,” urainya.

Dan terakhir, yang tidak kalah pentingnya juga mengenai pemasaran hasil panen. Kata dia, sejauh ini pihaknya baru menjalin kerjasama dengan Bulog. Namun Bulog bukanlah satu-satunya taget yang dituju untuk pemasaran apabila kelak hasil panen petani padi organik ini sudah melimpah.

“Kalau kita sudah punya produk yang berskala ekonomi besar, kita harus punya pasar, mau tidak mau,” tandas Ketua DPC PDI Perjuangan Butur ini. (B)

 


Reporter: Irsan Rano
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini