Enam Siswa Korban Gempa Palu Sekolah di SMAN 4 Kendari

601
Enam Siswa Korban Gempa Palu Sekolah di SMAN 4 Kendari
GEMPA PALU - Peristiwa gempabumi dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) pada akhir September 2018 lalu menyebabkan ratusan sekolah di sana tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Peristiwa gempabumi dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) pada akhir September 2018 lalu menyebabkan ratusan sekolah di sana tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan sebagian dari korban, baik itu pelajar maupun mahasiswa memilih keluar Sulteng agar bisa melanjutkan sekolah.

Sebut saja di SMAN 4 Kendari yang saat ini menampung sejumlah siswa korban gempa Palu dengan status sebagai siswa titipan.

Mereka terdiri atas dua siswa kelas XII dan empat siswa lainnya kelas X. Bahkan, pihaknya pun juga memberikan bantuan kepada siswa tersbut, salah satunya dengan menyediakan seragam sekolah.

(Baca Juga : Pemkot Kendari Siap Menampung Warga Korban Gempa Palu)

“Kalau status mereka itu saat ini titipan, karena dapodik mereka masih sebagai siswa Palu. Ini juga merupakan kebijakan nasional untuk sekolah menerima siswa titipan dari Palu, hingga kondis sekolah disana kembali normal,” kata Kepala Sekolah SMAN 4 Kendari Ruslan, Senin (22/10/2018) saat dijumpai di kantornya.

Namun, kata dia, jika keempat siswa itu ingin melanjutkan pendidikan seterusnya di SMAN 4 Kendari, meskipun kondisi Palu telah kembali normal, maka mereka tetap harus mengikuti aturan, yakni harus meminta surat pindah terlebih dahulu dari sekolahnya di Palu.

Sementara itu, salah seorang siswa pindahan, Denada yang merupakan siswa SMAN 1 Palu itu mengungkapkan alasannya meninggalkan Palu ialah agar dirinya tidak ketinggalan pelajaran. Hal tersebut dilakukannya demi bisa memperoleh nilai yang baik, sehingga nantinya bisa menjadi penunjang untuk masuk kuliah nantinya.

“Saya dan kawan saya Armayani memilih kesini agar tidak ketinggalan pelajaran. Selain itu, kami juga masih trauma dengan bencana di Palu,” kata Denada ditemui di ruang kepala SMAN 4 Kendari, Senin (22/10/2018).

Hal serupa juga diungkapkan Sabrina, siswa asal SMAN 4 Palu. Katanya dia meninggalkan Palu karena tidak ingin ketinggalan pelajaran. Namun, kata dia setelah Palu kemabli normal, ia bersedia kembali ke Palu, karena semua keluarganya berada di sana. (B)

 


Reporter : Sri Rahayu
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini