Frustasi Pembayaran Sekolah dan Sering Dimarahi Gurunya, Siswa Aliyah Minum Racun Serangga

44

Beruntung nyawa Ferdian bisa terlesematkan setelah pihak keluarga melarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Nurnani (41), ibu Ferdian mengatakan, anaknya kerap disur

Beruntung nyawa Ferdian bisa terlesematkan setelah pihak keluarga melarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Nurnani (41), ibu Ferdian mengatakan, anaknya kerap disuruh oleh guru untuk membawa perlengkapan ruangan kelas, meskipun anaknya memenuhinya tetap mendapatkan dimarahi gurunya. “Ketika disuruh bawa ayat kursi, palu-palu, gergaji, jam dinding, dia bawa semua, tapi tetap dimarahi gurunya. Katanya kau itu Ferdin gak usahmi kodatang di sekolah,” kata Nurnani, Kamis (12/2/2015).

Puncaknya kata Nurnani, ketika anaknya meminta uang kepadanya Rp 20 ribu untuk bayar di sekolah namun karena tidak ada uang ia tidak memberikannya. Menghadapi tekanan yang demikian berat dari sekolah, akhirnya anaknya nekat mencari racun serangga ke tetangga dan meminumnya Senin (9/2/2015) sekitar pukul 09.00 Wita.

Jauhnya jarak antara sekolah dan rumah yang berjarak sekitar 3 kilometer juga menjadi alasan Ferdian sering tidak hadir ke sekolah. “Mulai SMP memang jauh jarak yang ditempuhnya untuk ke sekolah, sehingga kalau sakit dia biasanya tidak ke sekolah dan mengirimkan surat sakit,” ujar Nurnani.

Nurnani mengungkapkan, Ferdian pernah dimasukan dalam penerima beasiswa oleh sekolah namun besarnya beasiswa Rp.500 ribu langsung habis untuk pembayaran sekolah. “Tiap dia terima itu selalu saja ada pembayaran di sekolah seperti pembayaran OSIS, baju olah raga, dan lainnya,” katanya.

Kondisi perekonomian keluarga yang minim menjadi beban berat, apalagi ayah Ferdian saat ini sudah 7 bulan merantau ke Malaysia.

Saat ditanyai wartawan, Ferdian yang tengah terbaring lemas di rumah sakit Bahteramas mengungkapkan nama oknum guru yang sering memarahinya bernama Ahmad. Ferdian enggan berbicara banyak karena kondisinya benar-benar belum memungkinkan untuk banyak berbicara.

Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Muh. Endang yang datang menjenguk dan memberikan bantuan kepada Ferdian mengatakan kejadian itu luar biasa dan kepala-kepala daerah seharusnya lebih tanggap.

“Pendidikan gratis selalu jadi isu tapi ternyata tidak ada yang benar-benar gratis. Adanya kejadian dan fakta seperti ini, anak-anak kita generasi muda yang bodinya bagus, pintar, tapi karena sering keluar bekerja untuk bayar sekolah tapi dimarahi lalu dia malu yang akhirnya minum pestisida,” kata politisi Demokrat ini.

“Mungkin besok kami akan berkunjung ke sekolah anak ini dan kami akan memilah masalah ini seperti apa lalu ada rekomendasi-rekomendasinya,” lanjut Endang.

Ia berharap agar kepala daerah pemangku kepentingan jangan hanya berjualan pendidikan dan kesehatan gratis hanya pada saat butuh rakyat untuk Pilkada. (Taslim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini