Gelar Simulasi Pemilu 2019, KPU Beri Pelayanan Khusus Difabel

138
Gelar Simulasi Pemilu 2019, KPU Beri Pelayanan Khusus Difabel
KPU - Simulasi nasional pemungutan dan perhitungan suara menghadapai pemilu serentak 2019, Sabtu (30/9/2017). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

Gelar Simulasi Pemilu 2019, KPU Beri Pelayanan Khusus Difabel KPU – Simulasi nasional pemungutan dan perhitungan suara menghadapai pemilu serentak 2019, Sabtu (30/9/2017). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu serentak 2019 di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Simulasi digelar untuk mengetahui bagaimana pelaksaan pemungutan dan perhitungan suara, serta kesiapan alat-alat peraga yang akan dipakai untuk Pemilu 2019 nanti.

Pantauan awak Zonasultra.com, Panitia Pemungutan Suara (PPS) memberikan pelayanan khusus kepada pemilih difabel dengan mendahulukan untuk memilih. Begitu juga dengan pemilih lansia maupun ibu hamil didahulukan untuk memilih sehingga tidak menunggu terlalu lama.

“Satu yang jadi perhatian adalah karakteristik pemilih di TPS. Mudah-mudahan semua bisa menggunakan hak pilih dengan pelayanan yang cukup dari kita,” kata Ketua KPU RI Arief Budiman saat meninjau simulasi pemilu 2019 di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2017).

Sementara dalam simulasi ini menggunakan bilik suara berbagai model, bahan, berbagai ukuran. “Jadi nanti kita akan tentukan sesuai dengan ukuran surat suara sesuai dengan ukuran TPS, sesuai dengan ukuran meja,” lanjut Arief.

Dengan demikian banyak hal yang dapat dijadikan pertimbangan yang akan disampaikan kepada Komisi II DPR RI. Termasuk pertimbangan bahan kotak suara untuk menentukan bahan apa yang kuat menampung isi semua jenis dokumen.

“Bukan hanya surat suara, tapi juga ada formulir-formulir, ada kertas plano. Itu juga nanti akan dimasukkan di sana,” terang Ketua KPU RI ini.

Tak hanya itu, teknik penyimpanan kotak suara juga akan menjadi catatan KPU, sehingga dapat menjadi pertimbangan. (B)

 

Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini