Gizi Buruk Capai 6.000 Kasus, Komisi IV DPRD Sultra Datangi Dinkes Konsel

154
Gizi Buruk Capai 6.000 Kasus, Komisi IV DPRD Sultra Datangi Dinkes Konsel
Gizi Buruk - Anggota Komisi IV DPRD Sultra, Nirna Lachmuddin, Heri Asiku, Munjarti Ridwan, Farida Bachruddin dan Isyatin Aswad berpose bersama Kepala Dinas Kesehatan Konsel, Boni Lambang Pramana usai kunjungan kerja terkait gizi buruk yang terjadi di kabupaten Konsel, Kamis (7/1/2016). (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)
Gizi Buruk Capai 6.000 Kasus, Komisi IV DPRD Sultra Datangi Dinkes Konsel
Gizi Buruk – Anggota Komisi IV DPRD Sultra, Nirna Lachmuddin, Heri Asiku, Munjarti Ridwan, Farida Bachruddin dan Isyatin Aswad berpose bersama Kepala Dinas Kesehatan Konsel, Boni Lambang Pramana usai kunjungan kerja terkait gizi buruk yang terjadi di kabupaten Konsel, Kamis (7/1/2016). (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) hari ini, Kamis (7/1/2016) mendatangi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) untuk mengecek kebenaran informasi tentang banyaknya penderita gizi buruk yang terjadi di kabupaten itu.

Anggota Komisi IV Nirna Lachmuddin mengatakan, dari kunjungan tersebut pihaknya mendapatkan data yang jauh berbeda dengan informasi yang mereka dapatkan. Dari informasi yang menyebutkan bahwa ada 6.000 kasus gizi buruk di Konsel, ternyata hanya ada 21 kasus yang terjadi.

“Di 23 kecamatan yang memiliki Puskesmas, yang terdeteksi gizi buruk hanya ada 21 kasus dari 10 kecamatan,” ungkap Nirna usai bertemu Kepala Dinas Kesehatan Konsel, Boni Lambang Pramana.

Karena itu, lanjut Nirna, pihaknya akan melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan Sultra terkait kerancuan data yang diterimanya itu.

Dikatakan Nirna, penyebab gizi buruk rata-rata diakibatkan oleh faktor kebiasaan ibu yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya dan bukan karena faktor kemiskinan. Pasalnya, pemerintah setempat telah memberikan bantuan yang cukup banyak kepada masyarakat.

Dia berharap gizi buruk di Sultra tidak sampai menelan korban jiwa

Sementara itu, Kadis Kesehatan Konsel, Boni Lambang Pramana mengatakan, hingga Desember 2015 kasus gizi buruk di Konsel hanya ada 21 kasus. Dan pihaknya telah menangani secara optimal mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.

Tidak hanya itu, lanjut Boni, pihaknya juga telah memiliki beberapa upaya pencegahan dengan menjalankan program kegiatan memerangi gizi buruk tersebut. Meski begitu, masih ada beberapa penyebab gizi buruk dapat terjadi, yaitu penyebab langsung berupa infeksi dan tidak langsung berupa intek makanan.

“Keadaan-keadaan tertentu juga bisa menyebabkan gizi buruk seperti cacat bibir (bibir sumbing) dapat mengakibatkan susahnya intek makanan masuk,” ujarnya.

Pada tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk yang terjadi di Konsel ada 15 kasus. Pada 2015 meningkat menjadi 21 kasus. Boni mengklaim peningkatan tersebut disebabkan infeksi dan intek makanan serta faktor ekonomi yang tidak bisa menopang terpenuhinya kebutuhan gizi.

 

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini