ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Haerul Saleh mengimbau para pemuda Kolaka agar tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Haerul saat menemui kelompok dan organisasi pemuda di daerah pesisir Muara Tamboli Kabupaten Kolaka, Minggu (18/10/2020).
Dalam perbincangan santai tersebut, Haerul mengingatkan peran serta pemuda dalam pembangunan terutama di masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Dalam kegiatan resesnya, selain menerima aspirasi, Haerul juga berdiskusi dengan beberapa tokoh pemuda.
“Kita dalam situasi sekarang yang tidak normal, dan memasuki new normal dimana semua serba terbatas. Tapi itu jangan dijadikan halangan, sebab perkembangan tehnologi juga semakin pesat,” ujar Haerul Saleh saat kegiatan resesnya di pesisir Muara Tamboli Kabupaten Kolaka, Minggu (18/10/2020).
Haerul berharap para pemuda tetap produktif di tengah pandemi global saat ini. Kendati sektor ekonomi dan sosial terdampak Covid-19, Haerul optimis pemuda dapat mencari solusi alternatif untuk menyelesaikannya.
Kemajuan teknologi dapat dimanfatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kebutuhan pendidikan, sektor ekonomi dan bisnis, maupun hiburan.
Haerul juga mengimbau kepada para pemuda untuk menyikapi isu-isu nasional dengan bijaksana. Seperti isu yang sedang marak saat ini yakni tentang pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Politisi Gerindra ini menjelaskan agar tidak terburu-buru menafsirkan UU tersebut tidak pro kepada rakyat. Alangkah bijaknya, lanjut Haerul, apabila membaca dulu inti draf dari UU tersebut.
“Jangan karena solidaritas ikut protes tanpa mengatahui isi UU-nya, hanya karena terprovokasi dengan isu-isu yang beredar luas di media sosial,” imbuhnya.
Sebagai Anggota DPR RI dari Gerindra, pihaknya terbuka untuk berdiskusi dan meluruskan hal-hal yang mungkin dianggap tidak pro terhadap buruh.
Dalam kesempatan tersebut, Haerul juga meninjau langsung lokasi yang menjadi keluhan warga sekitar yaitu terjadi abrasi pantai. Abrasi tersebut mengakibatkan beberapa pemukiman warga sekitar tergenang, serta keluhan nelayan sekitar tentang aktifitas pertambangan di daerah tersebut.
Editor: Rizki Arifiani
