Haerul Saleh: Masih Banyak Persoalan yang Lebih Penting dari Kasus Ratna Sarumpaet

109
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Haerul Saleh
Haerul Saleh

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kasus penyebaran hoaks dan pembuatan berita tidak benar yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Mantan Ketua MPR RI Amien Rais telah diperiksa untuk memberikan keterangan soal Ratna di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018).

Amien Rais diperiksa polisi lantaran sempat ikut dalam konferensi pers terkait klaim penganiayaan Ratna bersama calon presiden Prabowo Subianto. Terkait hal ini, anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Haerul Saleh mengatakan bahwa masih banyak persoalan yang lebih penting dari kasus Ratna Sarumpaet.

“Masalahnya publik kenapa terus-terusan mau ditiupkan kasus Ratna Sarumpaet sehingga terlena sibuk mikirin dia, tapi di sisi lain ada yang terlewatkan masalah yang lebih besar dan substansi yaitu masalah ekonomi kita,” terang Haerul Saleh pada Kamis (11/10/2018).

Menurut politis Gerindra ini beberapa soal terkait perekonomian Indonesia saat ini luput dari perhatian publik.

“Dollar ini sudah 15.300 kita tidak perhatikan kan, dan itu tidak menjadi pro kontra di masyarakat karena kita terlena,” tandasnya.

Belum lagi harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax mengalami kenaikan Rp9.500/liter menjadi Rp10.400/liter. Sementara Premium sempat naik dari Rp6.650 menjadi Rp7.000, beruntung dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo.

Haerul berpendapat persoalan ekonomi di atas lebih penting dibahas ketimbang persoalan Ratna Sarumpaet. Ia juga menegaskan bahwa Gerindra tidak pernah menggunakan Ratna Sarumpaet sebagai alat untuk menaikan elektabilitas partainya.

“Jangankan benar-benar melakukannya, niatpun tidak. Saya baca kasus Ratna ini sekali saja, selebihnya saya tak peduli,” imbuhnya.

Selain itu, Haerul juga meyakini alasan Ratna berada di kubu Gerindra bukan karena idealismenya, melainkan untuk kepentingannya sendiri. (B)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini