ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Haerul Saleh berpendapat skimming yang terjadi akhir-akhir ini seperti perbuatan tuyul. Tiba-tiba nasabah telah kehilangan uang di rekening dan kartu ATM-nya sendiri.
“Skimming itu tuyul zaman now. Tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja,” ujar Haerul saat ditemui di kantornya, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Selatan, Senin (26/3/2018).
Skimming sendiri merupakan pencurian data nasabah pada kartu debit dengan memasang perangkat skimmer pada mesin ATM. Beberapa kasus skimming yang diketahui terjadi di Kediri, Jawa Tengah hingga mencapai total Rp45 juta.
Meski pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Mandiri Kota Kendari menyatakan bahwa tidak ada masyarakat Sultra yang menjadi korban skimming namun Haerul mengatakan hal ini pernah terjadi di bumi anoa itu.
“Dulu sih pernah terjadi di Sultra dan sebetulnya kasus skimming ini sudah lama, hanya saja tidak terpublish dan booming seperti sekarang,” ujar politisi Gerindra ini.
Pihaknya menegaskan industri keuangan harus bertanggung jawab dan memperbaiki sistem keamanan yang ada. Selain itu juga bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus diperhatikan.
Sebab hal ini, kata Haerul dapat membahayakan negara. Jika kasus skimming ini tidak diselesaikan dengan baik akan menimbulkan rasa khawatir bagi masyarakat untuk menyimpan uang di bank.
“Kalau skimming terus mencuat dan membuat khawatir bisa terjadi (rush money) penarikan dalam jumlah besar,” imbuh anggota Komisi XI DPR RI ini.
Semua orang akan menarik uangnya dan jika pihak bank tidak dapat memenuhi kebutuhan nasabah akan marah dan tidak dipungkiri bisa menimbulkan kekacauan.
