Hilangkan Persepsi Terbelakang, Pemda Konsel Ikutkan Desa Pelandia Lomba P2WKSS

108
LOMBA P2WKSS - Wakil Bupati Konsel, Arsalim
LOMBA P2WKSS - Wakil Bupati Konsel, Arsalim didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Konsel Najib saat meninjau Desa Pelandia, Kecamatan Buke yang sedang dalam persiapan mengikuti lomba 17 September 2016. (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)
LOMBA P2WKSS - Wakil Bupati Konsel, Arsalim
LOMBA P2WKSS – Wakil Bupati Konsel, Arsalim didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Konsel Najib saat meninjau Desa Pelandia, Kecamatan Buke yang sedang dalam persiapan mengikuti lomba 17 September 2016. (IRFAN MUALIM/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mengikutkan Desa Pelandia, Kecamatan Buke dalam lomba Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 17 September 2016. Desa Pelandia merupakan salah satu desa yang masuk kategori terbelakang di kabupaten itu.

Wakil Bupati Konsel, Arsalim, saat melakukan evaluasi peninjauan desa tersebut mengatakan bahwa persiapan mengikuti lomba sudah mencapai 80 persen. Hanya ada beberapa pembenahan-pembenahan saja.

Namun yang terpenting, kata dia, adalah bagaimana masyarakat memperhatikan kesehatan, perumahan, dan pemanfaatan halaman rumahnya. Ketika tim penilai datang, tidak melihat lagi rumah warga yang tidak memiliki jamban atau pembuangan air limbah.

“Hari ini kita hanya evaluasi saja. Desa yang dipilih ini adalah desa yang terbelakang. Kita ingin desa yang terbelakang menjadi lebih baik, dengan prasarana sangat minim setelah diintervensi maka dapat digunakan sebagaimana mestinya,” kata Arsalim dihadapan sejumlah masyarakat dan pejabat-pejabat pemda setempat, Rabu (7/9/2016).

Pihaknya optimis dapat masuk tiga besar dalam lomba tersebut, apalagi setelah melihat kerja keras masyarakat setempat. Wakil bupati pun menghimbau dinas terkait agar ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

“2011 sudah tidak pernah juara lagi. Mudah-mudahan minimal masuk tiga besarlah. Tanggal 17 September 2016 nanti kita sudah siap bersaing dengan kabupaten lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Konsel Najib mengatakan, untuk alokasi anggaran sama sekali tidak ada, hanya bermodalkan partisipasi masyarakat saja.

Pembangunan beberapa kantor seperti kantor karang taruna, BPD, LPM, sanggar PKK, perpustakaan, dan beberapa kebun kolektif dasa wisma sebanyak enam unit merupakan dukungan dan partisipasi masyarakat. “Pintu gerbang permanen dua unit juga dari masyarakat,” katanya

Dalam penilaian lomba itu, lanjutnya, ada beberapa yang menjadi kriteria, diantaranya pendidikan, koperasi, kesehatan, kehutanan, pajak, dan tenaga kerja terampil. (B)

 

Reporter : Irfan Mualim
Editor     : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini