Hindari PSBB, Hugua Usul Pemda di Sultra Terapkan Siskamling

145
Huua
Hugua

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra Hugua mengusulkan sistem pencegahan Covid-19 di tingkat masyarakat paling bawah. Ia menilai pola pendekatan yang bisa ditempuh adalah menghidupkan kembali Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling).

“Hal ini mendesak untuk menghindari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti DKI Jakarta saat ini. Salah satu pola pendekatan yang tepat adalah menghidupkan kembali Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling) pada tingkat lingkungan/RT di seluruh Indonesia,” usul Hugua dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4/2020).

Hugua menambahkan bahwa siskamling adalah sistim gotong royong yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dan terbukti mampu menekan angka kriminal secara signifikan.

Lebih lanjut, Ketua Asosiasi Pemda 6 Negara CTI ( LGN- CTI) ini menilai pola ini sebenarnya sudah berjalan pada tingkat desa dan lingkungan RT saat gerakan pembatasan jalan di kawasan pemukiman sejak wabah Covid-19 ini. Namun belum dibangun sistem dan mekanisme kerjanya saja .

BACA JUGA :  Bank Sultra Catat Pencapaian Laba Tertinggi, Konsisten dalam Ekspansi dan Inovasi

“Mestinya ketua RT sebagai koordinator Covid-19 di lingkungan RT masing masing membuat sistim antara lain jadwal jaga bergilir secara merata kesemua warga, menyusun sistim dan mekanisme kerja dan memobilisasi sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan sistim tersebut,” kata dia.

Menurut anggota Komisi II DPR RI, hal itu untuk memastikan semua orang yang terinfeksi Covid-19 tercatat, tertangani dan terlaporkan ke pusat rujukan. Sehingga dengan mudah pasien terpantau perkembanganya dan juga eskalasi penyebaran virusnya ke keluarga atau tetangganya dapat dicegah secara dini.

Lebih lanjut, terang dia, hal yang sama juga berlaku pada pendatang baru masuk kekawasan lingkungan RT, petugas jaga dapat memeriksa suhu tubuh, mengantar ke pusat rujukan jika mencurigakan untuk selanjutnya mendapatkan tindakan medis.

“Petugas jaga juga dapat memantau secara ketat proses isolasi mandiri selama 14 hari warga pendatang baru tersebut dan dipastikan yang bersangkutan terpenuhi kebutuhan dasarnya selama isolasi mandiri sehingga tidak kemana mana menyebarkan Virus Corona ke tetangga,” tambahnya.

BACA JUGA :  Kendari dan Konsel Jadi Daerah dengan Kasus DBD Tertinggi di Sultra per Januari 2024

Siskamling juga merupakan wadah yang tepat untuk menyalurkan bantuan sosial dan APD bahkan sebagai tempat pelaksanaan rapid test baik bersumber dari pemerintah maupun swasta karena data yang dimiliki sangat akurat,” tandas dia.

Hugua berharap kepada Gubernur Sultra Ali Mazi untuk membuat surat edaran kepada semua bupati dan wali kota untuk mengaktifkan kembali Siskamling di dearah masing-masing guna menghindari Sultra sebagai daerah penerapan PSBB baru nantinya.

“Jika pola siskamling (buttom up) ini berfungsi dengan baik dan bersinergi dengan program top down dari pemerintah pusat maka pasti akan mampu menekan jumlah korban dan laju penyebaran Covid-19 secara signifikan di Sultra,” ujarnya. B

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini