Imbas Jalan Amblas di Sampara, Pelayanan PDAM Kendari Terhenti Sementara

502
Jalur Trans Sulawesi di Sampara Amblas, Akses Jalan Kendari-Kolaka Ditutup
AMBLAS - Jalan nasional trans Sulawesi yang terletak di Kelurahan Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe amblas, Selasa (2/7/2019). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Amblasnya jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya menyebabkan ditutupnya akses jalan Kendari-Kolaka, tetapi juga menyebabkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kendari terhenti sementara.

Direktur Utama PDAM Tirta Anoa Kendari Damin mengungkapkan, ada empat pipa PDAM yang terkena dampak dari jalanan amblas, sehingga keempat pipa tersebut harus diangkat dulu ke permukaan untuk diperbaiki.

“Kalau pipanya sudah turun kembali, baru pelayanan bisa kembali normal,” kata Darmin.

Saat ini pihaknya tengah fokus membenahi tiga pipa PDAM yang rusak akibat jalanan amblas di Kecamatan Sampara, sehingga pelayan PDAM di enam kecamatan harus terhenti sementara.

BACA JUGA :  HBI ke-74, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Salurkan Sembako di 3 Lokasi

(Baca Juga : Jalur Trans Sulawesi di Sampara Amblas, Akses Jalan Kendari-Kolaka Ditutup)

Enam kecamatan yang tidak mendapat pelayanan PDAM ialah Kecamatan Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Wuawua, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Puuwatu, dan Kecamatan Kadia. Sekitar 14.000 warga di Kota Kendari terpaksa belum bisa mendapat pelayanan PDAM.

“Saat ini sudah tiga hari kami di lokasi untuk memperbaiki pipa PDAM yang rusak. Kendala kami karena di sini banyak kendaraan lalu lalang sehingga dudukan alat berat yang digunakan untuk mengangkat pipa terhambat, sehingga kami harus mengantri dulu,” ujar Damin saat dihubungi, Kamis (4/7/2019).

Damin belum bisa memastikan kapan pelayanan akan kembali normal. Pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin agar secepatnya pelayanan bisa kembali normal.

BACA JUGA :  Warga Antusias Sambut Nur Alam dari Bandara sampai di Rumahnya

Selain itu, Damin juga menyebutkan, dengan kejadian ini, pihaknya mengalami kerugian yang cukup besar.

“Kami ini kan perusahaan. Jadi dalam satu hari saja kalau tidak mengalir kerugian besar buat kami. Sekitar seratus juta satu hari,” ujar Damin.

Untuk itu, Damin mengimbau kepada warga Kendari untuk bersabar atas musibah ini.

Salah satu warga di Kecamatan Mandonga, Hasdi menyebutkan, di rumah tempatnya tinggal, air PDAM terakhir mengalir pada Minggu (30/6/2019) lalu, dan belum mengalir lagi hingga saat ini. (b)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini