Inflasi Kendari 0,88, Ini Kelompok Penyumbang Terbesar

68
Kepala BPS Sultra, Atqo Mardiyanto
Atqo Mardiyanto

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat data inflasi di Kota Kendari sebesar 0,88 persen pada awal Januari 2017.

Penyumbang inflasi terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu harga ikan segar dan cabai rawit. Penyesuaian tarif listrik, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yaitu tarif angkutan udara, dan biaya perpanjangan STNK

Kepala BPS Sultra, Atqo Mardiyanto
Atqo Mardiyanto

Kepala BPS Sultra, Atqo Mardiyanto menyebutkan, jika penyumbang inflasi tertinggi di Kota Kendari yaitu pada biaya perpanjangan STNK sebesar 0,16 persen, bahan makanan sebesar 0,42, penyesuaian tarif listrik menyumbang sebesar 0,05 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen. Salah satu penyumbang terbesarnya adalah tarif angkutan udara.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

“Relatif tinggi inflasi di Kota Kendari, mungkin dipengaruhi cuaca yang tidak menentu dan juga dua kebijakan pemerintah secara administrasi. Karena biaya perpanjangan STNK dan tarif listrik jadi penyumbang terbesar,” ungkap Atqo saat merilis berita resmi statistik di Kantor BPS Sultra, Rabu (1/2/2017).

Sebagai informasi, dari 82 Kota yang melakukan perhitungan indeks harga konsumen (IHK) seluruhnya mengalami inflasi. Penyebabnya, hampir seluruh kota terjadi kenaikan harga.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Baca Juga : Angkutan Udara Jadi Penyumbang Tertinggi Inflasi di Sultra

“Tidak ada yang deflasi, semua inflasi hanya bervariasi saja seperti inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,82 persen dan terendah di Manokwari 0,09 persen,” ujarnya.

Sementara itu, inflasi yang terjadi di Kota Kendari masih lebih tinggi dibandingkan inflasi di Kota Baubau berdasarkan tahun kalender sebesar 0,45 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year) 0,94 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 2,45 persen. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini