“Ada beberapa kegiatan yang akan kita gelar dalam perayaan HUT Konawe tahun ini. Semua kegiatan tersebut mengangkat budaya dan kearifan lokal suku asli Konawe (Tolaki), seperti festival Mombesara ya
“Ada beberapa kegiatan yang akan kita gelar dalam perayaan HUT Konawe tahun ini. Semua kegiatan tersebut mengangkat budaya dan kearifan lokal suku asli Konawe (Tolaki), seperti festival Mombesara yang akan diikuti semua Pabitara (pembicara) yang ada di Konawe ini,” kata Wakil Bupati Konawe, Parinringi kepada awak zonasultra.id, Senin (16/2/2015).
Menurut Parinringi tujuan Pemerintah Konawe mengangkat kearifan budaya lokal dalam perayaan HUT Konawe kali ini adalah untuk menumbuh kembangkan dan juga mengenalkan budaya asli Tolaki yang sebenarnya kepada generasi-generasi muda Konawe.
“Kami ingin perayaan HUT Konawe tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. Kami akan memperlihatkan berbagai budaya asli Tolaki yang selama ini menjadi panutan orang Konawe, bahkan kami juga ingin mengingatkan kepada anak-anak kita tentang permainan tradisional yang saat ini sudah tidak pernah lagi di mainkan oleh anak-anak zaman sekarang, seperti Lomba Metinggo,” tutur orang nomor dua di Konawe ini.
Selain pagelaran budaya, Pemerintah Konawe juga berencana akan menggelar Konawe Expo dimana seluruh satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) dan camat se-Konawe akan mempromosikan sumber daya alam (SDA) dan juga potensi-potensi yang ada di wilayah kerja masing-masing.
Selain itu, pagelaran yang akan dimulai pada 23 Februari mendatang ini Pemerintah Konawe berencana memecahkan rekor muri dengan menghadirkan penari sebanyak 25 ribu orang dalam pagelaran tarian khas Sultra, yaitu lulo kolosal.
Pemerintah Konawe berharap dengan pagelaran budaya seperti yang direncanakan dalam menyambut HUT Konawe yang ke-55 ini, dapat menggali dan mempromosikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Konawe, serta dapat menjaga kelestarian adat dan budaya suku Tolaki yang telah diwariskan turun temurun. (Restu)
