Ini Jumlah Pengguna BPJS Kesehatan Milik Pemkab Konut

86
Sulkifli
Sulkifli

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Hingga pertengahan bulan November 2016 ini, dari 15 ribu pemegang kartu BPJS Kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), sekitar 30 persen telah digunakan untuk pengobatan.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Konut, Sulkifli mengatakan, sejak dibagikan 15 ribu kartu BPJS Kesehatan yang iuran bulanannya ditanggung oleh pemerintah daerah telah banyak digunakan hingga berobat ke rumah sakit Kota Kendari.

Sulkifli
Sulkifli

“Mulai dari awal sampai sekarang sudah banyak yang pakai operasi, bahkan sampai di Kendari,” ujar Sulkifli, Kamis (17/11/2016).

Dari pengguna kartu saat ini, hampir rata-rata memiliki keluhan yang sama, yakni masalah aturan. Dia mencontohkan, semestinya pemegang kartu harus terdaftar terlebih dahulu di puskesmas tempat pemegang kartu tinggal. Belum lagi rujukan tersebut berjalan secara berjenjang.

“Hanya ada beberapa puskesmas kita yang fasilitasnya belum terlalu memadai, mulai dari SDM nya, dokternya. Kalau dia langsung datang ke rumah sakit, ini yang jadi kendala kami, ada beberapa pasien yang datang ke rumah sakit padahal masih bisa diobati di puskesmas. Mau tidak mau tetap kami layani, sambil kita lakukan pembinaan,” katanya.

Dia menambahkan, tujuan utama pemberian kartu BPJS Kesehatan adalah sebagai jaminan kepada masyarakat jika mengalami sakit. Namun, jika pengguna kartu rata-rata ke rumah sakit, maka keberadaan puskesmas di wilayah itu patut dipertanyakan.

“Kalau banyak yang memakai sampai ke rumah sakit, perlu kità soroti puskesmas itu gunanya apa. Dan jaminan ini, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Intinya, jaminan ini bukan mencari keuntungan,” tandasnya.

Untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan sebanyak 15 ribu semester II tahun 2016 ini, pemda Konut menganggarkan dana sebesar Rp.2,07 miliar. Sistem kerja BPJS adalah sistem gotong royong. Pasalnya, dana yang disetorkan langsung masuk pada kas negara.

“Bisa saja di sini (Konut) tidak digunakan, tapi daerah lain memerlukan karena dananya langsung masuk ke kas negara. Begitupun sebaliknya tiba-tiba disini melonjak pemakaiannya melebihi dana yang disetorkan, kita dishering dari daerah lain,” tuturnya.

Sulkifli pun merasa bangga dengan program Bupati Ruksamin dan Wakil Bupati Raup yang menginginkan masyarakat Konawe Utara dirawat di RSUD setempat. Mengingat, jika perawatan dilakukan oleh rumah sakit pemda maka secara otomatis pendapatan akan masuk ke kas daerah menjadi PAD.

“Kalau penduduknya Konut berobat di Kendari otomaris kami bayar ke Kendari. Jadi PAD nya otomatis bukan Konut, karena dirujuk. Itu kalau mau shering pendapatan ke pemda. Tapi untuk untung-untungan, di sini sifatnya gotong royong,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Murtaidin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini