Ini Nama Sapi Kurban Presiden Jokowi di Kendari

1388
SAPI KURBAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berkurban satu ekor sapi untuk masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada perayaan iduladha tahun ini. (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berkurban satu ekor sapi untuk masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada perayaan iduladha tahun ini.

Sapi kurban untuk Presiden Jokowi pun telah disiapkan, oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra. Oleh pemiliknya sapi itu diberi nama Upin, beratnya mencapai 1 ton lebih. Merupakan sapi peranakan simental, yang dipeliraha sejak 3 tahun lalu. Saat ini sapi masih di kandangnya yang terletak di desa Lawoila, kecamatan Konda, kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Kasubag Keagamaan Biro Kesra Setda Sultra, Daryodi mengatakan, sapi tersebut dibeli seharga Rp80 juta. Untuk mendapatkan sapi itu, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra.

“Kalau terkait dengan teknis pemilihan sapi ini kita bekerja sama dengan Distanak Sultra, mereka yang mensurvei dan memeriksa kesehatan. Dan karena pihak istana negara minta itu sapi terbaik dan terberat di daerah,” beber Daryodi saat ditemui awak media saat melihat kondisi sapi kurban milik Presiden Jokowi, di desa Lawoila, Selasa (28/7/2020).

Rencananya, kata Daryodi sapi kurban milik Presiden Jokowi akan dipotong di Masjid Agung Al-Kautsar, usai pelaksanaan salat iduladha Jumat, 31 Juli 2020 mendatang dan Gubernur Sultra, Ali Mazi bakal menyaksikan langsung pemotongan sapi tersebut.
Daging sapi kurban itu akan dibagikan ke 250 warga di kota Kendari.

Ini Nama Sapi Kurban Presiden Jokowi di Kendari

Sementara, pemilik sapi Suyatno mengungkapkan, sapi tersebut dibelinya dari salah satu warga di desanya pada tahun 2017 lalu. Saat itu, sapi tersebut masih berusia 6 bulan hingga kini berusia 3 tahun 2 bulan. Ia tak pernah menyangka, sapi peliharaannya itu akan dibeli oleh Presiden Jokowi untuk dikurbankan.

“Jangankan mau berharap pak, bermimpi saja tidak pernah. Tahu-tahu sapi saya dibeli oleh pak Presiden. Ia ini sapi peranakan simental,” ujarnya.

Sama seperti sapi pada umunya, Suyatno mengaku, sapi miliknya itu hanya diberi makan dua kali sehari, dengan pakan rumput dan dedak yang terbuat dari kulit padi yang dihaluskan dan diberi garam. Meski begitu, porsi makan sapi miliknya itu lebih banyak dua kali lipat dari sapi biasa.

Selama tiga tahun merawat sapi tersebut, dirinya hampir tidak pernah mengalami kesulitan yang berarti. Kecuali soal sedang tidak dalam kondisi musim panen padi, sebab dirinya sangat kesulitan mendapatkan dedak. Meski begitu, saat musim panen tiba dirinya selalu berusaha untuk menyiapkan dedak jamlah jumlah banyak.

“Caranya kita setok dedak banyak-banyak, minimal untuk tiga bulan kedepan biar sapinya bisa tetap makan dedak. Dedaknya kita awetkan, kita campur dengan garam terus kita jemur satu jam, habis itu kita masukkan ke dalam karung,”katanya.

Alasan Diberi Nama Upin

Suyatno bercerita, alasan dirinya memberikan nama sapi tersebut Upin. Katanya, saat itu anaknya melihat dua sapi peliharaannya itu kembar, dan spontan memanggilnya Upin dan Ipin.

“Katanya anak saya pak itu sapinya kembar, kayak Upin dan Ipin. Dan sejak saat itu saya panggilnya Upin dan Ipin. Apalagi keduanya pernah ikut kontes di kabupaten Konawe,” cerita Suyatno.

Bahkan, Upin dan Ipin pernah mengikuti kontes sapi yang diselenggarakan di kabupaten Konawe pada tahun 2019. Kontes dengan penilaian berat sapi itu pun di menangkan oleh Upin dan Ipin yang keluar sebagai juara pertama dan kedua.

“Yang dinilai itu beratnya, saat itu Upin dan Ipin berusia 2 tahun dan beratnya saat itu sekitar 535 kilogram. Tapi yang dibeli untuk sapi kurban Presiden itu, hanya Upin,” tutupnya. (a)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini