Ini Penjelasan Jubir Covid-19 Baubau Tentang 4 Penumpang KM Lambelu Positif Corona

745
Ini Penjelasan Jubir Covid-19 Baubau Tentang 4 Penumpang KM Lambelu Positif Corona
Rapat - Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau, Roni Mucthar (baju merah) saat memimpin rapat, membahas teknis penangan di Pelabuhan Murhum memutus rantai penyebaran covid-19, di sekretariat Tim Gugus Tugas Covi-19 Kota Baubau, Sabtu malam (4/4/2020). (Risno/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Media Sosial warga Kota Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan kabar armada PT Pelni, KM Lambelu memuat 4 penumpang positif Covid-19 menuju Pelabuhan Murhum.

Kabar itu dibantah tegas Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau, Roni Mucthar, mengatakan KM Lambelu yang akan sandar di Pelabuhan Murhum Senin 6 April 2020 tidak memuat 4 orang penumpang positif covid-19.

Menurutnya KM Lambelu memang memuat 4 orang pasien positif covid-19, namun 4 penumpang itu tidak turun di Pelabuhan Murhum. Empat penumpang ini sudah turun di Pelabuhan Nunukan 28 Maret 2020.

“Terkait dengan informasi yang beredar bahwa adanya penumpang Lambelu yang diketahui positif covid-19 singgah di Kota Baubau, itu keliru,” jelas dia, usai mengelar rapat membahas teknis penangan di Pelabuhan Murhum memutus rantai penyebaran covid-19, di sekretariat Tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau, Sabtu malam (4/4/2020).

“Empat orang ini pada dasarnya, dalam perjalanan dari Makassar menuju Nunukan, mereka tidak singgah di Baubau,” tambah dia.

Meski demikian, menurut Roni, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau tetap menetapkan protokol waspada corona pada penumpang KM Lambelu yang akan turun di Pelabuhan Murhum nanti. Penumpang tetap dapat pemeriksaan kesehatan dan pengawasan ketat di rumah masing-masing.

Kronologi Perjalanan KM Lambelu

Tanggal 2 April lalu, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengumumkan 4 penumpang KM Lambelu yang tiba di Nunukan pada 28 Maret lalu positif terinfeksi corona.

Sebagaimana diketahui bahwa KM Lambelu, melanjutkan perjalananya menuju Tarakan- Balikpapan-Makassar dan akan tiba di Baubau Senin 6 April 2020.

KM Lambelu yang akan tiba di Kota Baubau sebelumnya memuat 4 orang warga Nunukan yang dinyatakan positif covid-19. 4 orang itu diketahui sedang mengikuti salah satu kegiatan di Kota Makassar.

KM Lambelu diketahui bertolak pada 25 Maret 2020, dengan rute, Makassar-Pare Pare-Balik papan-Pantoloan-Tarakan dan tanggal 28 Maret KM Lambelu bersandar di Nunukan. Kemudian 4 orang penumpang itu turun untuk dirawat di sana.

Setelahnya, kapal berlayar lagi. Dengan rute sebaliknya Nunukan-Tarakan-Pantolowan-Pare Pare-Balik Papan-Makasar.

“2 April 2020 KM Lambelu sandar lagi di Pelabuhan Nunukan. KM Lambelu sudah dua kali berputar ke arah utara. Lalu tanggal 3 April baru akan berlayar menuju arah selatan, dijadwalkan tiba di Baubau tanggal 6 Maret 2020, sekira pukul 07.00 WITA” terang Kepala Cabang PT Pelni Baubau, Ahmad Sadikin yang juga ikut rapat tim gugus tugas covid-19 Baubau.

Kata Sadikin, warga tidak usah cemas dengan kedatangan KM Lambelu di Kota Baubau, sebab PT Pelni memberlakukan protokol sterilisasi agar setiap armadanya aman digunakan.

“Pelni juga menerapkan sosial distance pada penumpang. Dimana tiket yang dijual hanya 50 persen dari kapasitas maksimal. Lagi pula jumlah penumpang yang naik, akibat wabah corona ini, sudah merosot jauh sekali. Di pelabuhan Bauabu misalkan, penumpang naik itu tidak pernah lebih dari 100 orang penumpang. Jadi di kapal itu ada jarak. Itu protokol kesehatan di Pelni,”terang Sadikin.

Penumpang KM Lambelu Wajib Jalani Isolasi Mandiri

Para penumpang yang akan tiba pada 6 April 2020 pagi hari, nantinya wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Arahan ini akan disampaikan langsung oleh tim gugus covid-19 Kota Baubau pada penumpang di Pelabuhan Murhum.

Saat itu, setiap penumpang di Pelabuhan Murhum akan dimintai identitasnya. Satu per satu wajib mengisi formulir identitas, agar mereka mudah dipantau di kediamannya nanti.

“Penumpang juga akan menjalani screening kesehatan di pelabuhan. Bila ditemukan panas tubuhnya di atas 38 derajat selsius maka akan digiring ke ruang isolasi pelabuhan untuk ditangani lebih lanjut,” tegas Roni Mucthar.

Sementara itu, isolasi mandiri akan awasi oleh pemerintah kelurahan dan desa, tempat penumpang dimaksud bermukim. Di sana juga akan ada pengawasan dari medis di puskesmas terdekat, serta pengawasan TNI (Babinsa) dan Polri (Babinkamtibmas).

“Ini kami sudah berkoordinasi dengan Dandim Buton, dan Perwakilan dari Kapolres Baubau, mereka bersedian membantu pengawasan isolasi mandiri yang dijalani penumpang KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Murhum nanti,” kata Roni sambil meminta kesediaan Dandim Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan dan Perwakilan dari Kapolres yang mengikuti rapat tim gugus tugas covid-19 Baubau. A

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini