Isak Tangis Keluarga Mengiringi Pemakaman Kaharuddin, Korban Ledakan Bom UHO

226
Isak Tangis Keluarga Mengiringi Pemakaman Kaharuddin, Korban Ledakan Bom UHO
Ketgam : KORBAN BOM MELEDAK DI UHO: Kaharuddin Gani alias Galu yang merupakan security kampus Universitas Haluoleo (UHO) yang menjadi salah satu korban ledakan bom pada latihan simulasi penanganan bom, kerjasama antara satuan brimob Polda Sultra, di makamkan di kampungnya, di TPU Desa Silea, kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Rabu (30/3/2016). FOTO: Abdul Saban/ZONASULTRA.COM
Isak Tangis Keluarga Mengiringi Pemakaman Kaharuddin, Korban Ledakan Bom UHO
KORBAN BOM MELEDAK DI UHO : Kaharuddin Gani alias Galu yang merupakan security kampus Universitas Haluoleo (UHO) yang menjadi salah satu korban ledakan bom pada latihan simulasi penanganan bom, kerjasama antara satuan brimob Polda Sultra, di makamkan di kampungnya, di TPU Desa Silea, kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Rabu (30/3/2016).  ABDUL SABAN/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA– Salah satu korban yang meninggal dalam insiden ledakan bom di kampus Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Kaharuddin Gani alias Galu (44) warga kelurahan Silea kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat pada Rabu (30/3/2016).

Diiringi isak tangis keluarga dan kerabatnya, almarhum Galu diantarkan ke peristirahat terakhir di Desa Silea kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka. Haryani, istri korban beberapa kali pingsan, baik ketika jenazah suami tercintanya diantar maupun saat meninggalkan pemakaman.

Di rumah duka, selain kapolres Kolaka AKBP Agus Iman Rifai dan jajarannya dari pihak kepolisian juga tampak dua perwira Polda Sultra turut melayat, yakni AKBP Arif Gunawan Kabag Bin Opsnal dan AKBP Sigit Widardo Kasubdit Kerma Polda Sultra.

Keluarga korban, security di kampus UHO yang diwakili oleh Ardan, mengatakan, almarhum telah mengabdikan diri sebagai security di kampus negeri itu sejak 10 tahun terakhir.

“Insiden yang terjadi di kampus UHO kemarin bukan hanya duka keluarga tapi duka seluruh masyarakat Indonesia. Almarhum meninggalkan empat orang anak,” ungkapnya.

Dalam insiden ledakan bom di kampus UHO Kendari, almarhum bersama dua orang rekannya meninggal dan 7 orang terluka saat materi pengenalan bahan peledak serta simulasi menjinakkan bahan peledak.

“Memang sedih atas kepergian almarhum, tapi kita bisa bilang bahwa almarhum mati sahid, karena meninggal dalam keadaan melaksanakan tugas,” terangnya.

Melalui kesempatan tersebut, Ardan mewakili almarhum dan keluarganya, memohon maaf apabila almarhum semasa hidupnya, ada tutur kata dan perbuatan yang tidak berkenan di hati.

 

Penulis : Abdul Saban
Editor  : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini