Jalan Trans Sulawesi di Kolut Rusak Parah, Warga Purehu Menderita

1382
Jalan Trans Sulawesi di Kolut Rusak Parah, Warga Purehu Menderita
JALAN RUSAK - Jalan trans Sulawesi di Kolaka Utara (Kolut) yang menghubungkan kecamatan Batu Putih degan Purehu rusak parah. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Jalan trans Sulawesi di Kolaka Utara (Kolut) yang menghubungkan kecamatan Batu Putih degan Purehu rusak parah. Akibatnya masyarakat tujuh desa di wilayah itu kesulitan melalui jalan itu. Tak sedikit warga yang melintas harus bertaruh nyawa.

Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut Buhari mengatakan, jalan yang berstatus jalan provinsi itu kondisinya kini sudah sangat memprihatinkan dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Bahkan kendaraan roda dua sudah kewalahan. Selain terjal, jalan itu juga kerap mengancam keselamatan pengguna jalan yang sedang melintas.

Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut Buhari
Buhari

“Jalan itu sudah membuat masyarakat menderita. Yang paling parah sejak sekitar tiga tahun lalu sampai sekarang,” kata Buhari kepada awak ZONASULTRA.COM, Jumat (11/5/2018).

Dia mengatakan, jalan tersebut adalah satu-satunya akses menuju kecamatan Purehu. Meski ada alternatif jalur lain yang berstatus jalan kabupaten, tapi kondisinya tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

“Hanya jalan itu akses menuju kecamatan Purehu, meski ada jalan kabupaten tapi kondisinya sama. Jaraknya juga lebih jauh,”ungkap Buhari

Dia kerap melintasi wilayah itu, namun harus waspada, terutama ketika turun hujan. Karena medannya dinuhi batu kerikil lepas. Saat melintas di jalan itu, tak jarang dia meyaksikan masyarakat terjatuh dari motornya.

“Tingkat kerusakannya sudah sangat parah. Bahkan laporan masyarakat sering mengalami kecelakaan. Saya pun pernah liat sendiri,” ungkapnya.

Politisi partai Demokrat ini mengkwatirkan kondisi jalan tersebut di musim hujan. Karena drainasenya sudah tidak berfungsi, maka medan jalan menjadi licin karena dipenuhi genangan air.

Sebelumnya, jalan yang berjarak enam kilo meter itu sudah pernah diaspal pada tahun 2012 lalu. Namun berselang enam bulan kemudian, jalan itu sudah rusak kembali. Ditenggrai, aspal yang digunakan untuk pembangunan jalan itu tidak berkualitas.

“Kualitas aspal dan desainnya jalan tidak sesuai sehingga cepat rusak. Jalan itu tanggung jawab pemerintah provinsi dan dinas terkait,” katanya.

Dia berharap keprihatinan pemerintah provinsi melalui anggota DPRD Sultra yang berasal dari daerah pemilihan Kolaka Utara. Karena semakin lama, masyarakat yang menggunakan jalan itu kian menderita dan terisolir. (B)

 


Reporter : Rusman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini