Jangan Salahkan Kami (Perempuan) Menjual Keperawanan

1550
Miranda Anugrah Usman
Miranda Anugrah Usman

Akhir-akhir ini, perempuan Indonesia menjadi marak di beritakan.  Bukan karna prestasi yang di emban,ataupun predikat-predikat yang membanggakan lainnya, melainkan karna dengan “bangganya” menjual kerhomatan dirinya.

Kurang lebih 350 orang perempuan Indonesia resmi mendaftar di situs lelang keperawanan skala internasional. Cinderella Escorts atau yang di singkat CE inilah tempat di mana kaum hawa Nusantara dengan usia yang berkisar antara 18-23 tahun ini menyertakan data dirinya agar dapat di lelang dalam skala dunia international.

Tentu, perempuan-perempuan ini tidak menyerahkan hal yang paling berharga dalam dirinya itu secara Cuma-Cuma. Karna  Perusahaan CE yang berpusat di jerman ini menjamin keperawanan tersebut dengan harga yang sangat tinggi. Klien-klien dari perusahaan ini pun merupakan para pengusaha,politisi bahkan pesepak bola di seluruh dunia. Belum lama ini, seorang perempuan inggris,  Jasmin yang berusia 26 tahun berhasil  menjual keperawanannya dengan harga sekitar 21 milyar Rupiah kepada seorang aktor terkenal Hollywood.

Dalam sebuah wawancara yang di lakukan oleh tribunnews.com dengan Jan Zakobielski yang merupakan pemilik sekaligus pengelola situs Cinderella Escorts ini mengaku bahwa sudah banyak klien-klien perusahaannya yang berasal dari Indonesia. Bahkan seorang politisi terkenal yang tidak bisa di sebutkan namanya itu, juga ikut menawar keperawanan gadis lewat situs ini.

Apakah faktor utama yang membutakan kaum ladies ini sehingga mau menjual kehormatannya ? tentu sangat mudah untuk kita tebak, yaitu “Materi”.  Dibalik kesusahan hidup, tingkat kebutuhan yang sangat mahal dan gaya hidup hedonisme serta pemikiran bahwa uang adalah segalanya, sehingga mereka rela menghalalkan segala cara agar dapat menutupi seluruh kebutuhannya.

NEGARA ABAI DALAM MELINDUNGI KEHORMATAN PEREMPUAN

Dalam sistem kapitalisme seperti saat ini,kehidupan manusia sangat menderita. Ekonomi kapitalis telah melahirkan kemiskinan yang mengerikan, Kesenjangan sosial di mana-mana, kenikmatan harta hanya di rasakan oleh segelintir orang. Karna kemiskinan inilah, banyak perempuan yang terpaksa bekerja bahkan telah mengeksploitasi dirinya untuk mendapatkan uang.

Dengan banyaknya kasus tentang pelacuran di indonesia, membuktikan bahwa negara dalam hal ini pemerintah gagal dalam menyejahterakan perempuan. Hak-hak perempuan yang telah di atur dalam undang-undang pun terbukti tidak terealisasikan.

Tidak terealisasikannya kewajiban negara tersebut, mengharuskan seorang perempuan  dapat mengatasi masalah kebutuhannya sendiri, walaupun harus dengan cara ‘jual diri’.

Sehingga wanita dalam pusaran kapitalisme tidak menjadi terhormat, tetapi justru di anggap sebagai objek pemuas nafsu birahi lelaki hidung belang. UU Perlindungan perempuan hanyalah retorika kosong semata.

 

PEREMPUAN DALAM PERADABAN ISLAM

Dalam perspektif islam, hukum asal perempuan adalah sebagai ibu dan rabbatul bayt; perempuan adalah kehormatan yang wajib di jaga. Sistem islam yang di terapkan oleh daulah islam berbeda dengan sistem kapitalisme. Sistem pemerintahan khilafah tidak hanya menjamin kesejahteraan rakyat, namun juga ketentraman hidup seluruh warganya, termasuk di dalamnya kaum perempuan. Khilafah mengangkat perempuan dalam posisi terhomat dan mulia serta memastikan mereka mampu untuk menjalankan peran dalam melahirkan generasi yang cemerlang.

Penjagaan ini di awali dengan aturan yang tegas tentang keharusan meminta izin ketika memasuki kehidupan khusus orang lain. Sehingga perempuan dapat menjaga auratnya dari terlihat oleh laki-laki yang bukan mahromnya. Sebagaimana yang di atur dalam Al-qur’an  surah An-Nur ayat 31 dan surah Al-Ahzab ayat 59. Serta melarang perempuan berpergian lebih dari sehari semalam tanpa di temani oleh mahrom-nya.

Khilafah akan menjamin pelaksanaan tugas utama perempuan sebagai ibu dan pengatur rumah ( ummu wa rabbatul bayt ). Demi menjamin kedudukan yang mulia ini islam menjauhkan perempuan dari lingkup tanggung jawab berat yang ada pada urusan pemerintahan. Hal ini tentu untuk menjaga kedudukan utamanya sebagai ibu generasi.

Terkait dengan permasalahan ekonomi yang sangat mencekik seperti saat ini yang menjadikan banyak perempuan terpaksa menjual kehormatannya seperti kasus di atas, islam pun memiliki solusinya, yaitu dengan mewajibkan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap perempuan untuk memenuhi hak mereka dengan baik, termasuk negara. Negara WAJIB menyediakan lapangan pekerjaan bagi laki-laki agar dapat memberi nafkah kepada keluarga mereka. Negara juga wajib menyediakan fasilitas yang di perlukan, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan yang baik agar kaum perempuan bisa menjalankan perannya yang mulia dengan baik. Negara wajib menjamin keamanan dalam kehidupan publik agar saat wanita keluar rumah untuk menunaikan kewajiban, mereka dapat merasakan ketenangan.

Dalam sistem pemerintahan khilafah, kaum perempuan tak akan di paksa ataupun terpaksa bekerja. Karna hak-hak mereka sebagai wanita telah terpenuhi. Sehingga tidak kita dapatkan kasus wanita yang menggadaikan kehormatannya hanya demi ‘sesuap  nasi’ seperti kasus Cinderella Escorts di atas.

Wallahu’alam bi ash-shawab[]

 

Oleh : Miranda Anugrah Usman
Penulis Merupakan Mahasiswi Universitas Haluoleo

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Muhammad Yunus Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini