Janji Nur Alam Normalisasi 3 Sungai di Mubar Terealisasi

122
La Ode M Rajiun Tumada
Rajiun Tumada

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Gubernur non aktif Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam, menepati janjinya dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan normalisasi sungai di Muna Barat. Dana pembangunan itu dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sultra tahun 2017.

Janji tersebut pernah diucapkan mantan ketua DPW PAN tiga periode pada acara Ramah Tamah di rumah jabatan (Rujab) Bupati Mubar beberapa bulan lalu, sebelum menjadi tahanan KPK.

La Ode M Rajiun Tumada
Rajiun Tumada

Waktu itu Nur Alam berjanji akan membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mubar, setelah melihat kondisi beberapa wilayah di daerah ini terendam akibat curah hujan yang berturut-turut selama beberapa hari. Saat ini, tiga sungai yang dinormalisasi sudah mulai dikerjakan yakni aliran sungai Waturempe, Waukuni, dan Wandoke. Hal itu diungkap Bupati Mubar, La Ode M. Rajiun Tumada, saat ditemui di rumah jabatan, Selasa (14/11)2017).

Selain anggaran normalisasi sungai, lanjut Rajiun, Nur Alam juga menepati janjinya untuk membantu pembangunan Masjid Raya Tiworo dengan anggaran sebesar Rp.950 Juta.

“Alhamdulillah janji beliau kepada masyarakat Mubar terealisasi, kalau jumlah anggaran yang digelontorkan untuk pekerjaan normalisasi sungai itu saya kurang tau pasti berapa julahnya. Hanya saja saat ini aliran sungai sudah digaruk dengan kedalaman sekitar 1,5 meter lebih,” katanya.

Rajiun juga mengatakan, selain tiga aliran sungai tersebut masih ada beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang perlu dinormalisasi, seperti aliran sungai Nihi, Maperaha, dan yang lain. Namun yang menjadi prioritas untuk di kerjakan tahun ini hanya tiga sungai tersebut, sisanya nanti diusahakan tahun depan.

” Yang prioritas dulu karena wilayah yang dilalui DAS tersebut sudah menjadi langganan genangan air ketika musim hujan, seperti Sungai Wandoke Waturempe,Wakoila,Tiworo dan Waokuni,” terangnya.

Selain normalisasi, pihaknya juga membuat selokan untuk pembuangan air menuju sungai di beberapa titik karena salah satu penyebab air terendam adalah tidak mengalir di sungai. Seperti yang terjadi di Desa Wandoke, genangan air di badan jalan hingga melewati lutut orang dewasa. Luapan air tidak terarah dengan baik.

“Jadi kalau sudah ada selokan air dan sungai sudah dinormalisasi maka muaranya nanti langsung di laut.hanya sungai Wandoke itu berakhir di sungai kambara, tapi itu langsung juga di laut,” pungkasnya. (B)

 

Reporter : Laode Pialo
Editor : Kiki

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini