Jelang Natal dan Tahun Baru, Permintaan Tiket Garuda di Kendari Masih Stabil

85
Jelang Natal dan Tahun Baru, Permintaan Tiket Garuda di Kendari Masih Stabil
GARUDA - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 permintaan tiket Garuda Indonesia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih tetap stabil. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
Jelang Natal dan Tahun Baru, Permintaan Tiket Garuda di Kendari Masih Stabil
GARUDA – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 permintaan tiket Garuda Indonesia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih tetap stabil. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 permintaan tiket Garuda Indonesia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara masih tetap stabil.

General Manager PT Garuda Indonesia cabang Kendari Gatot Rijadi mengatakan, berdasarkan monitoring yang dilakukan Garuda Indonesia, untuk saat ini permintaan penumpang belum ada peningkatan yang signifikan. Tapi tidak menutup kemungkinan jika demand cukup tinggi di H-10 menjelang Natal dan Tahun Baru, pihaknya akan mengupayakan penambahan penerbangan.

Menurut Gatot, daerah-daerah wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan lainnya yang selalu mengalami peningkatan penumpang. Berbeda dengan Kota Kendari yang masih stabil saja.

Selain itu, kata Gatot, untuk mendapatkan promo biasanya menjelang peak season seperti saat ini sudah tidak tersedia.

“Toh kalaupun ada, sudah habis sejak awal,” kata Gatot ditemui di Kantor Garuda Indonesia Kendari, Senin (28/11/2016).

Gatot Rijadi
Gatot Rijadi

Dia mengungkapkan, penumpang untuk mendapatkan promo bisa melalui event Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) yang diadakan setahun dua kali. Event tersebut setiap periode Maret-April atau September-Oktober. Biasanya periode September-Oktober ini, penumpang mengincar untuk akhir tahun.

Selanjutnya, rute penerbangan yang paling banyak pada rute Kendari-Makassar dan Kendari-Jakarta. Kemudian untuk pesawat yang menemani perjalanan penumpang Garuda Indonesia yaitu Boeing 737 800 NG dan Bombardir CRJ 1000

Target penumpang Garuda Indonesia 2016 hampir sama dengan jumlah penumpang tahun 2015. Kata Gatot, justru penurunan terjadi pada penjualan sebesar 10 persen. Sebab harga tiket tahun lalu dibandingkan sekarang lebih murah. Jadi, revenue Garuda Indonesia menjadi berkurang, karena harga yang ditawarkan lebih murah.

Lebih lanjut, Gatot menuturkan jika yang mempengaruhi penurunan harga karena kondisi pasar seperti kompetitor dan jadwal penerbangan.

Secara keseluruhan seat load factor (jumlah seat yang dibeli penumpang) yang dicapai Garuda Indonesia yaitu 87 persen dari target 85 persen tahun 2016. Untuk target di tahun 2017 sendiri, Gatot mengharapkan terjadi kenaikan sebesar 10 persen dari 85 persen tersebut. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini