Jumlahnya Dinilai Fantastis, Mahasiswa UHO Demo Tolak Pemberlakuan Uang Pangkal

280
Jumlahnya Dinilai Fantastis, Mahasiswa UHO Demo Tolak Pemberlakuan Uang Pangkal
Wakil Rektor III Universitas Halu Oleo (UHO), Laode Ngkoimani saat melakukan mediasi dengan mahasiswa yang melakukan demonstrasi menolak pemberlakuan uang pangkal, pada Senin (10/7/2017) di gedung rektorat UHO. (SRI RAHAYU/ZONASULTRA.COM)

Jumlahnya Dinilai Fantastis, Mahasiswa UHO Demo Tolak Pemberlakuan Uang Pangkal DEMO – Wakil Rektor III Universitas Halu Oleo (UHO), Laode Ngkoimani saat melakukan mediasi dengan mahasiswa yang melakukan demonstrasi menolak pemberlakuan uang pangkal, pada Senin (10/7/2017) di gedung rektorat UHO. (SRI RAHAYU/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UHO menggelar aksi demo di Gedung Rektorat, Senin (10/7/2017). Aksi ini untuk menolak pemberlakuan uang pangkal dalam proses pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) atau seleksi lokal karena besaran yang ditetapkan dinilai sangat tinggi.

Fakultas Kedokteran misalnya, uang pangkal dipatok antara Rp 150 juta hingga Rp 450 juta. Farmasi Rp 10 juta hingga Rp 120 juta, Kesehatan Masyarakat Rp 7,5 juta hingga Rp 15,5 juta, dan yang paling sedikit Pendidikan Vokasi dan Ilmu Budaya yang masing-masing dipatok Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO LM Tandowuna mengungkapkan, pihaknya keberatan dengan adanya kebijakan nilai uang pangkal yang cukup fantastis tersebut, yang dinilai tidak memiliki dasar yang jelas karena tidak memperhatikan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tuanya, maupun orang yang membiayainya.

“Penetapan uang pangkal yang berlaku bagi mahasiswa baru jalur SMMPTN 2017 di UHO ditetapkan dengan standar yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan Permenristek Dikti No 39 tahun 2016 pasal 10 ayat 2, yakni tidak memperhatikan kemampuan ekonomi mahasiswa,” ungkap Tandowuna.

Untuk itu, mereka meminta penetapan uang pangkal jalur SMMPTN tahun 2017 untuk ditinjau kembali dan disesuaikan dengan prosedur, yakni memperhatikan kemampuan ekonomi calon mahasiswa.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UHO, Laode Ngkoimani mengungkapkan penetapan uang pangkal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang belum memadai dari masing-masing program studi demi kemajuan prodi itu sendiri serta peningkatan akreditasi. (A)

 

Reporter: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini