Kakek di Kendari yang Reaktif Covid-19 Ditolak Rumah Sakit

895
Kakek di Kendari yang Reaktif Covid-19 Ditolak Rumah Sakit
COVID-19 - Pasien reaktif corona (Covid-19) bernama Nonci Mide (87) ditolak dan ditelantarkan selama 8 jam di dua rumah sakit yakni rumah sakit swasta Santa Anna dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari pada Kamis (20/8/2020). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasien reaktif corona (Covid-19) bernama Nonci Mide (87) ditolak dan ditelantarkan selama 8 jam di dua rumah sakit yakni rumah sakit swasta Santa Anna dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari pada Kamis (20/8/2020).

Salah seorang keluarganya, Irfan bercerita awalnya kakek Nonci terjatuh saat hendak ke kamar di rumahnya dan membuat paha kiri terkilir. Keluarga lalu melarikan pria tua itu ke Rumah Sakit Santa Anna pukul 07.00 Wita.

Saat diperiksa, dokter meminta agar pasien itu dioperasi, namun pihak rumah sakit tidak memiliki fasilitas operasi tulang. Satu jam berikutnya, pasien diketahui reaktif terhadap corona setelah dilakukan rapid test.

Menurut Irfan, pihak Rumah Sakit Santa Anna menolak merawat pasien itu, sebab, dinyatakan reaktif Covid-19. Petugas rumah sakit beralasan, mereka bukan merupakan rujukan Covid-19. Keluarga kemudian diminta membawa kakek Nonci ke RSUD Kota Kendari dan Bahteramas.

“Pihak Santa Anna mengatakan dua rumah sakit itu penuh dan dilarang bawa (pasien) ini ke sana. Kita coba bernegosiasi untuk dibawa ke RSUD Kendari, tapi Santa Anna tidak mau menggunakan ambulans-nya. Kita diarahkan naik mobil open kap dan mobil pribadi,” ujar Irfan saat ditemui di RSUD Kota Kendari.

Irfan menambahkan, saat itu kakek Nonci pun ditelantarkan. Pasalnya, sejak pagi pasien hanya diletakkan di teras rumah sakit itu dan tak dimasukkan ke ruangan instalasi gawat darurat (IGD). Sementara, keluarga bingung mencari rumah sakit alternatif.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Kurang lebih 7 jam berada di Santa Anna, keluarga nekat mencegat kendaraan di jalan raya untuk meminta bantuan agar kakek Nonci bisa dibawa ke RSUD Kendari. Untungnya, ada ambulans yang melintas dan mengevakuasi pasien ke RSUD Kota Kendari.

Akan tetapi, justru di rumah sakit plat merah itu pasien kembali ditolak. Kata Irfan, petugas medis menyampaikan kepada keluarga bahwa ruangan Covid-19 penuh. Kakek Nonci kembali ditelantarkan, sebab, selama satu jam ia tak diturunkan dari mobil ambulans.

“Pas tiba di sini, petugas bilang ‘ini dari Santa Anna ya, ini tidak boleh dibawa ke sini, karena ruangannya full’. Saya jawab ‘ini harus segera dioperasi’. Katanya ‘tunggu saya konfirmasi ke bos’,” ucap Irfan menirukan perkataan seorang tenaga kesehatan.

Pukul 16.00 Wita, setelah sejumlah wartawan datang dan mencoba menghubungi Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Kendari dr. Sukirman, barulah pasien itu dievakuasi dari ambulans ke ruangan IGD Covid-19 oleh petugas medis berpakaian alat pelindung diri (APD).

Terpisah, Dirut RSUD dr. Sukirman mengatakan, pihaknya perlu mengambil sampel usapan tenggorokan alias swab kepada pasien terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam ruangan perawatan. Itulah sebabnya, mereka tak mengevakuasi kakek Nonci dari ambulans.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Dia membantah ruang perawatan Covid-19 penuh. Kata dia, masih ada ruang kosong. Pasien akan dipindahkan ke ruangan setelah swab diambil oleh petugas medis.

“Belum dikasi turun dari mobil supaya tidak kemana-mana, takutnya positif dan menyebarkan lagi. Ditunggu dulu petugasnya untuk swab. Patah tulang kan tidak bisa ke mana-mana, kalau diangkat-angkat kasian dia,” tutur Sukirman saat dihubungi melalui telepon, Kamis (20/8/2020).

Sukirman mengaku telah meminta kepada Dinas Kesehatan Sultra agar swab Kakek Nonci bisa keluar hari ini juga, supaya penanganan keluhan patah tulangnya bisa ditangani dengan cepat.

“Kalau hasil swabnya positif, kemungkinan dia harus dioperasi di Bahteramas. Karena dokter ortopedi bertugas di Bahteramas. Dokter kita sebenarnya bertugas di Santa Anna, di sini (RSUD Kendari) kita minta bantu,” tukas dia.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Santa Anna Kendari dr. Mario Polo tak menjawab telepon dan pesan whatsapp jurnalis ZonaSultra saat dihubungi. Hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak rumah sakit itu. (*)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini