Kampanye Go Pangan Lokal untuk Diversifikasi Pangan

113

ZONASULTRA.COM, KENDARI-Menciptakan kemandirian pangan Indonesia, Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi (MITI) Indonesia klaster mahasiswa bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UHO Kendari menggelar Talkshow Go Pangan Lokal. Talkshow ini juga sekaligus untuk menyambut mahasiswa baru FTIP.

Menurut Koordinator Go Pangan Lokal (GPL) Kendari, Shalipp Sanri Geolfano, sejumlah kegiatan telah disiapkan untuk menggelar kampanye Go Pangan Lokal, diantaranya seleksi 30 orang sahabat GPL, talk show dan pameran yang diawali dengan aksi berjalan kaki dari bundaran Mandonga menuju taman kantor Wali Kota Kendari tanggal 18 Oktober mendatang.

“Kampanye Go Pangan Lokal dilakukan di 9 kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Jogja, Semarang, Makassar dan Kendari. Talk show ini yang pertama digelar di Kendari dan akan menyusul daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya, Sabtu (19/9/2015).

Dia juga berterimakasih pada Pemerintah Kota Kendari yang sudah lebih awal mengkampanyekan makanan lokal, sehingga pihaknya tidak menemui kesulitan dalam melakukan kampanye ini.

Sementara itu, Wali Kota Kendari Asrun memberikan apresiasi kepada MITI Indonesia dan FTIP UHO yang menginisiasi kegiatan tersebut.

Menurut wali kota, ia sudah lama mencari lembaga atau orang yang mau mengkampanyekan pangan lokal. Ia mengatakan, untuk menciptakan swasembada pangan tidak cukup dengan meningkatkan produksi beras karena membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun langkah yang cukup efektif adalah dengan melakukan diversifikasi pangan.

“Saya kira masing-masing daerah di Indonesia ini punya makanan khas masing-masing, hanya saja ada kebijakan nasional yang mengubah kebiasaan masyarakat sehingga kebiasaan itu mulai menghilang dan berganti menjadi pemakan nasi,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mendukung kampanye pangan lokal, Pemerintah Kota Kendari sudah lama melakukan hal tersebut dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, seperti sehari tanpa beras (one day no rice), memasyarakatkan sinonggi, kasuami, kambose dan kabuto (SIKATO) serta mendorong masyarakat mengembangkan kuliner di rumah makan, restoran maupun hotel.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini