Kapasitas Penumpang Kendaraan Umum di Kendari Dibatasi

209
Ini Tanggapan Sopir Angkot Soal Rencana Penyesuaian Tarif
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perhubungan Kota Kendari menyatakan bahwa kendaraan, khususnya untuk angkutan umum hanya boleh terisi maksimum 70 persen selama New Normal.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari Muh Ali Aksa mengungkapkan saat ini sudah melakukan evaluasi di lapangan terkait pembatasan jumlah penumpang dalam satu angkutan umum.

“Kita lakukan simulasi utamanya pada angkutan umum bahwa itu tidak boleh sampe 100 persen. Kalau bisa 50 persen atau paling maksimum 70 persen,” ujar Muh Ali Aksa dalam telekonferensi, Kamis (25/6/2020).

Ia mengungkapkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) terkait kebijakan ini, demi menghindari penularan Covid-19 di Kota Kendari.

“Sudah kita komunikasikan dengan sekretaris organda di Kota Kendari. Namun instruksi untuk penerapan New Normal ini belum kelihatan di Kota Kendari, jadi kita menunggu kepastian tentang New Normal itu sendiri,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga berencana memanfaatkan Trans Lulo, yang selama ini hanya digunakan pagi hari untuk mengangkut anak sekolah dan pekerja kantoran. Model kendaraan yang lebih besar dan jarak antara penumpang yang tidak berdekatan membuat kendaraan ini sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai transportasi umum.

Sementara itu, salah seorang supir Angkutan Umum di Kendari yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku belum siap jika pemberlakukan 50 persen penumpang saja yang boleh dalam setiap angkutan umum. Sebab, hal tersebut tentunya akan menyebabkan pendapatan mereka mengalami penurunan.

“Serba salah juga kita. Kalau mau diikuti itu pastinya pendapatan menurun, tapi ini juga kita pikirkan penularan Covid-19,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (25/6/2020).

Dari pantauannya, selama pandemi ini juga penumpang yang kerap menggunakan jasa transportasi umum miliknya selalu mengutamakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tidak duduk terlalu rapat antara penumpang satu dengan yang lainnya.

“Kalau hari biasanya kan kita suruh rapat-rapat penumpang supaya cukup sampai penuh. Tapi kalau sekarang ya nda bisa, karena memang kita hindari juga ini virus,” ujarnya. (A)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini