ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Pasca munculnya teror di beberapa daerah hingga menyulut pada isu agama atau Sara, membuat Kepolisian meningkatka kewaspadaan di daerah masing-masing.
Meski potensi adanya teror dinilai minim, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), AKBP Jemi Junaidi tetap meminta kepada para pemangku agama untuk terus menjaga hubungan dengan asas kebinekatunggalikaan.
Mantan Kapolsek Unaaha itu menghimbau agar kejadian di Samarinda dan Jakarta, tidak terjadi di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara (Konut). Menurutnya, masyarakat di daerah yang dijaganya ini memiliki rasa kebersamaan dan toleransi beragama yang cukup baik, sehingga hal itu akan menjadi modal utama untuk menjaga suasana Kantibnas di wilayah hukum Polres Konawe.
“Sejauh ini masyarakat Konawe dan Konut tidak pernah terlibat konflik agama seperti di daerah lain. Tetapi kita tetap waspada dengan segala kemungkinan, kita tidak inginkan kejadian di Samarinda itu terjadi di Konawe dan Konut. Saya yakin masyarakat kita memiliki rasa kebersamaan yang tinggi,” Kata Jemi, Kamis (17/11/2016).
Kata dia, untuk persiapan operasi lilin jelang perayaan hari besar umat Nasrani yakni Natal, Polres Konawe sudah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh agama Islam dan Hindu agar ikut terlibat dalam menjaga suasana Kantibnas.
“Mereka (tokoh agama) nantinya akan ikut dengan anggota polisi yang bertugas mengamankan perayaan natal, dan mereka mengaku siap membantu kita untuk menjaga keamanan di daerah kita. Sejauh ini wilayah hukum polres Konawe aman dari isu Sara,” tutup Jemi.
Sebelumnya, Polres Konawe juga telah menggelar apel bersama dengan tokoh masyarakat, organisasi kasyarakat (ormas), pemerintah daerah (pemda) Konawe, TNI, serta tokoh agama. Apel bersama yang bertajuk Cinta Bineka Tunggal Ika itu dilakukan untuk memperkuat toleransi antar umat bergama agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merusak tatanan Binekha Tunggal Ika. (B)
Reporter : Restu Tebara
Editor : Tahir Ose
