Karate Butuh Pembinaan Atlet Berjenjang

64
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI) Sultra Isnain Kimi
Isnain Kimi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Minimnya pembinaan atlet secara berjenjang dinilai sebagai penyebab utama kegagalan karate Sulawesi Tenggara (Sultra) di empat perhelatan PON.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI) Sultra Isnain Kimi
Isnain Kimi

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI) Sultra Isnain Kimi mengatakan, Karate terakhir kali meraih medali pada PON XVI di Sumatera Selatan. Jika dihitung, sudah sekitar 16 tahun karate tidak pernah lagi meraih prestasi di PON XIX.

Menurut Isnain, salah satu penyebabnya adalah pembinaan karate terkesan instan tidak seperti cabang olahraga lainnya seperti pencak silat, dayung, sepak takraw, atletik dan taekwondo. Akibatnya, atlet karate Sultra minim pengalaman tanding.

“Bayangkan saja pencak silat dan dayung yang memiliki PPLP tidak pernah gagal menyumbang medali di PON. Ini disebabkan karena pembinaan yang berjenjang dari tingkat pelajar hingga senior yang senantiasa berkesinambungan,” kata Isnain di Sekretariat KONI Sultra, Kamis (28/10/2016).

Pihaknya sangat berharap ke depan karate juga bisa masuk dalam program PPLP maupun program pembinaan olahraga pelajar lainnya. Dia juga berharap karate bisa masuk dalam program sekolah keberbakatan olahraga sehingga akan banyak bibit-bibit atlet yang berbakat dan dapat dijadikan andalan ke depan.

“Selama ini kami banyak terbantu dengan adanya perhatian dari UHO yang memfasilitasi pembinaan karate. Jadi saya optimis karate akan kembali berprestasi seperti zaman La Sari Cs,” ujarnya. (B)

 

Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini