Karyawan Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) Morosi, Beberkan Kecurangan Perusahaan

9351
Karyawan Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) Morosi, Beberkan Kecurangan Perusahaan
SLIP GAJI : Slip gaji yang diperlihatkan sebagai bukti jika gaji karyawan yang baru bekerja lebih tinggi dibandingkan karyawan lama padahal kerjanya sama. (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – IW (40) salah satu karyawan yang bekerja di Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI), mengungkapkan kecurangan yang dilakukan perusahaan yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe tersebut.

Secara gamblang, IW menceritakan apa yang Ia lihat dan alami di perusahaan tambang nikel itu. IW bekerja di VDNI selama tujuh bulan lebih. IW mengungkapkan, ada banyak sekali kesalahan prosedur yang dilakukan perusahaan itu.

“Disana itu lebih berpihak ke orang China dari pada kita. Prosedur dari Disnaker tidak diberlakukan disana, malah berpihak ke aturan china,” ungkap IW kepada zonasultra.id, yang ditemui di Kendari, Sabtu (18/2/2017) siang.

Ia melanjutkan, beberapa aturan yang dilanggar antara lain karyawan yang dipekerjakan tanpa ikatan kontrak.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

“Ada yang tiga bulan, lima bulan bekerja, namun kontrak belum ada. Ini rata-rata pekerja lokal yang memiliki skill,” tambah dia.

Lelaki ini juga mengungkapkan, karyawan di perusahaan itu bekerja over time, atau melebihi waktu yang tertuang dalam kontrak dan tidak terhitung lembur.

“Over time, jam kerja dihilangkan. Kita di kontrak 1 minggu 40 jam, tapi sabtu minggu tetap kerja tapi nda dihitung jam kerja,” sesal dia.

Sambungnya, masalah penerapan Alat Pelindung Diri (APD) karyawan sama sekali tidak diberlakukan. Selain itu, yang paling memilukan kata dia, gaji pekerja non skill dari china lebih tinggi dibandingkan gaji pekerja lokal yang memiliki keahlian.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

“Non skil ini didominasi pekerja asing. Pekerja asing digaji 600 ribu per hari untuk buruh kasar. Pekerja lokal hanya 40 ribu perhari,” jelas dia.

Pria yang merupakan pekerja lokal ini mengatakan jika ada ribuan pekerja asal negeri tirai bambu yang bekerja di Virtue Dragon. Lanjutnya, jika ada rasia dari pihak imigrasi, pekerja asal tiongkok tersebut lari bersembunyi di hutan.

“Saya menduga ada konspirasi pihak perusahaan dengan pihak pemerintah, karena saya pernah aksi terus dipanggil sama polisi dan disuru bertandatangan untuk tidak aksi lagi. Padahal saya tidak anarkis,” pungkasnya. (B)

 


Reporter : Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose

5 KOMENTAR

  1. Ass. Pak. Saya sudah membaca tulisan anda. Sangat membantu saya untuk mengetahui informasi mengenai.permasalahan di Virtue Dragon. Saya berencana mau.melakukan penelitian di sana mengenai ketidakadilan. Apakah anda bisa memberikan masukan agar saya mudah mendapatkan data dari karyawan virtue dragon??

    Terimakasih sebelumnya

  2. Kalo pngen gajinya tinggi jadi bos ajha skalian… digaji brapapun kalo gk di syukuri.. ya hasilnya akan sperti itu trusss mngeluh… dlu kita awal gajinya 2.500.000 tapi karena dsyukuri alhamdulillah cukup….jadi bos itu bkan karyawan aja yg mau di urus.. harus bayar pajak, bayar ini itu… mereka awal urus smua itu uang smpai hbis hbis an.. bukan diri prusaahaan lgsung jlan tapi smua butuh proses..butuh dana yg banyak.Smga bisa berpikir lbih bijak.

    • sy bingung dgn komentar anda nih. kok mlh menyudutkan keluhan bangsanya sendiri jgn2 anda ini antek aseng.?
      ini bukan perkara syukur dan tidak syukur ini perkara adil dan tidak adil. bukanya td anda baca gaji org pribumi dibyr 40rb/hari sedangkan TKA non skill dibyr 600rb pdhl ini negara kita loh knp mereka yg dpt sejahteranya.

  3. Assalamualaikum wr,wb…
    Artikel ini sangat baik, kenapa saya katakan baik sebab ada bukti otentik yang terpangpang…
    Saya bukan karyawan VDNI,saya merasa hal ini harusnya cepat di tanggapi oleh pihak VDNI agar keadilan bagi pekerja dapat sejajar baik karyawan lama mau pun yang baru…
    Buat saudara SISKA,,,yang di utarakan narasumber VDNI ini adalah hal ke tidak adilan dari penggajian,besar kecilnya pendapatan kita memang wajib kita sukuri,tapi ini berbicara masalah keadilan jadi…coba bayangin jika anda berada di posisi si narasumber ini,apakah anda tetap bersukur kalau ya,berarti saya harus angkat topi untuk anda…

  4. Indonesia gitu loh, bangsa ini masih on proses, begitu banyak Cases dan sedikit orang yang bisa menghandle, belum satu selesai ada lg persoalan lain, mereka2 terus membuat celah untuk bisa lolos dan leluasa.
    Sabar yah IW, Siska juga cooling down, butuh orang seperti ibu Risma, pak Ahok, ibu Susi, pak Jokowi….who is the next?
    Untuk menangani persoalan bangsa ini, jadi kuncinya sabar, tenang, karena pemerintah sedang bekerja pada porsinya masing2, Tuhan juga tidak akan diam, semua ada waktunya.
    Jangan lupa berdoa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini