Kegiatan Rumah Peradaban Balai Arkeologi Sulsel Sasar Pelajar di Konsel

134
Kegiatan Rumah Peradaban Balai Arkeologi Sulsel Sasar Pelajar di Konsel
SOSIALIASASI - Kegiatan sosialisasi bertajuk sekolah lapangan arkeologi 2019 yang digelar balai arkeologi Sulawesi Selatan (Sulsel) disalah satu hotel di Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konsel, Kamis (21/11/2019). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO-Balai arkeologi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kegiatan rumah peradaban bertajuk sekolah lapangan arkeologi 2019 di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diikuti oleh para siswa siswi SMA.

Kegiatan Rumah peradaban 2019 dibuka oleh Asisten Bidang Pemerintahan Konsel, Sahrin Saudale, dalam sambutannya Sahrin menyampaikan bahwa hal ini merupakan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan pelestarian cagar budaya, melalui edukasi yang diberikan kepada siswa SMA.

Sementara itu, Bupati Konsel Surunuddin Dangga, saat dihubungi sangat mengapresisi kegiatan tersebut. Menurutnya, di Konsel banyak warisan prasejarah yang belum terungkap. Karena itu dibutuhkan generasi muda agar bisa mengungkap sejarah di wilayah itu.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Selatan Irfan Mahmud menjelaskan, sekolah lapangan arkeologi tersebut merupakan suatu upaya untuk menanamkan sejak dini semangat mengungkap, memaknai dan mencintai benda peninggalan nenek moyang yang dapat dibanggakan generasi muda.

Nantinya, lanjut Irfan, para siswa akan diberikan materi pengembangan kemampuan, mendayagunakan pengetahuan dasar arkeologi melalui workshop dan game edukatif yang bernilai kearkeologian maupun budaya. Untuk menunjang kegiatan, dilakukan kegiatan pameran, pemutaran film dokumenter, kunjungan ke objek situs serta seminar diskusi.

“Nantinya, kegiatan ini bisa meningkatkan ingatan memori kolektif dari masyarakat sekitar situs tempat penyelenggaraan, pengetahuan tentang kepedulian cagar budaya untuk menjadi suatu tren di masyarakat,” jelas Irfan dalam sambutanya.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

Kepala Bidang ekonomi kreatif dispar konsel mengatakan kegiatan ini turut mengkolaborasi Subsektor Ekraf yaitu Desain, Kriya dan Film untuk sarana mengedukasi para peserta terhadap pelestarian Cagar Budaya.

“Kegiatan ini memberi manfaat bagi para peserta, bukan saja mampu mengenali dan melestarikan cagar budaya, namun peserta di ajak untuk mampu berinovasi membuat motif artefak yang nantinya dapat menghasilkan produk Kriya batik yang memiliki nilai sebuah cerita sejarah,” ungkap. (b)

 


Kontributor: Erik Ari Prabowo
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini