Keluarga Buruh Bangunan Tewas Gantung Diri Temukan Kejanggalan di TKP

68

ZONASULTRA.COM, RAHA– Pihak keluarga Hamundu, buruh bangunan yang ditemukan tewas gantung diri di kebun jambu mete yang terletak di sekitar kompleks BTN Annova, Desa Lasalepa Kecamatan, Lasalepa Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), ternyata tidak begitu saja menerima kematian Hamundu disebut akibat bunuh diri.

Berbagai spekulasi terkait kematian pria berusia 38 tahun itu merebak. Teranyar, keluarga Hamundu, Rabu (4/11/2015) mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang terletak di kebun jambu mete serta rumah tempat Hamundu berkerja dan menginap di BTN Annova blok B nomor 9 sebelum meninggal. (Baca Juga : Buruh Bangunan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kebun Mete )

Di TKP, keluarga menemukan sejumlah kejanggalan. Sebut saja bercak yang warnanya mirip darah disejumlah titik. Seperti bekas jari-jari tangan di tembok rumah warnanya mirip dengan warna darah. Kemudian ada juga bercak-bercak, seperti bercak darah di tembok, di karung, gergaji dan di daun-daun.

“Kita sudah kumpulkan semua daun-daun yang memiliki bercak mirip darah ini, kita sudah sudah dokumentasikan,” ujar pegiat LSM Muna Alfan yang mendampingi keluarga korban.

Selain itu, kata Alfan, keluarga menemukan sejumlah kejanggalan seperti tanda-tanda kekerasan ditubuh jenazah Hamundu.
 
“Di bagian kepala ditemukan puluhan bekas tusukan paku, kemudian di bagian kaki memar dan di bagian leher juga lubang seperti ditusuk paku,” ujarnya.

Masih dari Alfan, berdasarkan penuturan istri korban, malam sebelum akhirnya korban ditemukan tewas, korban sempat menelpon istrinya. Korban, kata Alfan, mengatakan kepada istrinya bahwa dia sudah setengah mati, sudah tidak ada jalan lagi. Istrinya kemudian mendengar ada suara lain di balik telpon suaminya, meminta telepon dan menyuruh korban menghapus semua sms dalam hand phonenya. Kemudian telpon dimatikan.

“Istrinya menelpon balik suaminya, tapi malah dimatikan. Yang aneh, handphone korban yang diserahkan kepada istrinya, sudah tidak ada kartunya lagi,” urainya.

Meskipun sejumlah kejanggalan telah ditemukan, pihak keluarga masih belum memastikan langkah apa yang akan dilakukan.
 
Sementara itu, Kapolres Muna AKBP Sugeng Widodo melalui Kasat Reskrim, AKP Susanto yang ditemui wartawan, Selasa (3/11/2015) mengatakan, penyebab kematian Hamundu murni bunuh diri. Hal itu, dikatakan Susanto berdasarkan hasil visum et repertum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raha yang dilakukan kepada jenazah Hamundu.

“Hasil visumnya menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengakibatkan kematian,” kata Susanto.

Terkait kabar yang beredar bahwa ada tanda-tanda kekerasan dijenazah buruh bangunan asal Desa Masalili Kecamatan Lohia itu, Susanto tidak ingin berkomentar banyak.

Dia mengatakan, saat jenazah Hamundu diserahkan kepihak keluarga, keluarga mengaku ikhlas menerima kematian tersebut.

“Ada juga keluarga yang ingin melapor terkait kematian korban. Untuk mengusut hal itu tentu saja harus dilakukan dengan jalan autopsi, sementara di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari belum ada ahli bedah mayat sehingga harus didatangkan dari Makassar. Mendengar penjelasan itu, mereka batal membuat laporan,” kata Susanto.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini