Keluhan Soal Kecilnya Feri Kamaru-Wanci, Ini Penjelasan ASDP

1356
KMP Inerie
KMP Inerie

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah seorang penumpang kapal feri Kamaru-Wanci yang berangkat Sabtu (1/6/2019) kemarin mengeluh karena kapal feri yang melayani pemudik ukurannya kecil dibanding kapal feri sebelumnya, padahal saat ini ketinggian ombak di Perairan Wakatobi kurang bersahabat.

Melalui akun Facebooknya, Abdul Sufrin Upink Laode mengunggah dua video pelayaran kapal feri rute Kamaru-Wanci dan menuliskan keterangan yang cukup panjang.

“Sebelumya sy minta Maaf mungkin sy sedikit suuzon sama pihak terkait “pengambil kebijakan” yg menukar armada Feri rute Wanci-Kamaru dgn ukuran yg lebih kecil disaat mudik lebaran dan cuaca buruk,” tulisnya, Jumat (1/6/2019) sekitar pukul 23.58 Wita.

Baca Juga : Kapal Celaka di Perairan Buton Tengah, Pemudik Dievakuasi

Ia melanjutkan bahwa gambar dalam video tersebut terjadi pada penyeberangan Kamaru-Wanci tanggal 1 Juni 2019 dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam. Padahal, apabila menggunakan kapal feri sebelumnya dalam kondisi cuaca yang sama bisa ditempuh hanya 4 jam.

“Adegan dalam 2 video ini sy yakin “disengaja” oleh pihak terkait pengambil kebijakan. Karena menukar/mengganti armada dgn yg ukuran lebih kecil adalah kebijakan yg bukan solusi. Apalagi mereka tau peringatan BMKG ombak di perairan ini sampai dgn 4 m,” pungkasnya.

General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri Cabang Baubau Suharto mengungkapkan, KMP Bahteramas II yang sebelumnya melayani rute Kamaru-Wanci saat ini tengah dialihkan di rute Amolengo-Labuan. Pemindahan ini, dikarenakan tingkat kepadatan penumpang mudik lebaran lebih padat di rute tersebut ketimbang Kamaru-Wanci.

“Kalau saya gak pindahkan, bisa terjadi antrean panjang lagi di sana, bisa-bisa banyak penumpang yang tidak terangkut. Terbukti saat ini di sana masih terkendali. Nah kenapa kita kasih kapal kecil di Kamaru-Wanci karena dia musiman (temporer) penumpangnya dan kami pikir dengan kapal kecil sudah bisa melayani,” ungkap Suharto saat dihubungi awak Zonasultra, Sabtu (2/6/2019).

Perihal kondisi cuaca, Suharto mengakui kapal sebesar apapun akan mengalami kendala dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini. Misalnya, ombak tinggi yang bakal mempengaruhi kecepatan kapal dan memang KMP Bahteramas II lebih cepat ketimbang KMP Inirie.

Selain itu, kondisi keterbatasan armada membuat pihak ASDP tidak punya pilihan, selain mengerahkan KMP Inirie di jalur tersebut. KMP Inirie sebelumnya merupakan kapal perintis yang melayani rute Baubau-Siompu.

“Lebih parah lagi kalau kami tidak kasih kapal di Kamaru-Wanci, jadi kami berharap masyarakat bisa mengerti kondisi ini, kita sudah mengupayakan penambahan armada tapi belum ada respon, dan tentu laporan seperti ini tetap menjadi evaluasi kita,” jelasnya.

Suharto menegaskan, penempatan rute pelayaran setiap kapal milik ASDP telah melalui kajian dan pemeriksaan oleh pihak terkait termasuk di rute Kamaru-Wanci. Pihaknya pun tetap berkoordinasi dengan BMKG, apabila kondisi cuaca buruk maka tidak akan ada pelayaran.

“Kita sampaikan ke nahkoda kalau gak mampu istirahat saja, kalau pun terjadi penumpukan kita masih bisa sampaikan ke penumpang, karena keselamatan tetap menjadi faktor utama,” tukasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa penggunaan KMP Bahteramas II di Amolengo-Labuan hanya akan berlangsung pada musim mudik dan arus balik ini, setelah itu akan dikembalikan. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini